Senin 16 Pebruari 2015. Bertempat di Gedung Gereja HKBP Sigotom, Bupati Taput Drs. Nikson
Nababan menyerahkan 1.333 kg beras tanggap darurat kepada 43 KK (238 jiwa) masyarakat Desa Parratusan dan Godung Borotan Kecamatan Pangaribuan. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan akibat masyarakat setempat dipastikan gagal panen akibat areal persawahan di desa tersebut rusak diterjang banjir jebolnya tanggul penahan air Aek Sikkoru baru-baru ini. Imbasnya ratusan hektar areal persawahan yang sudah ditanam padi rusak, dan dipastikan mengalami gagal panen (puso).
Bupati Taput dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan beras tanggap darurat tersebut bersifat stimulus, yang bertujuan mengatasi ancaman rawan pangan di desa tersebut. Pemerintah sebagai Panggomgomi (pengayom) hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi dan masalah yang sedang dihadapi oleh penduduk desa saat ini,” ujar Bupati.
Bupati juga mengajak masyakat untuk bangkit dari keterpurukan serta tidak meratapi kejadian tersebut, namun tetap bersyukur serta mengambil hikmah dibalik peristiwa tersebut. Sebagai orang beragama serta mempunyai iman, kita harus percaya dan berpengharapan bahwa Yang Maha Kuasa punya rencana indah kepada desa ini, khususnya kepada masyarakat di wilayah ini,” tandasnya. Bisa juga peristiwa ini merupakan teguran kepada kita semua karena sudah lalai serta mulai tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, jadi mari kita jaga kelestarian lingkungan kita serta memastikan kearifan lokal terjaga dengan baik,” ajaknya.
Bupati Nikson memaparkan bahwa umumnya kondisi geografis Taput rawan bencana, hal ini harus kita antisipasi sedini mungkin, salah satunya menjaga kelestarian alam,” ujarnya. Saat ini pemda telah melarang penebangan kayu di seluruh wilayah Taput, karena penebangan kayu berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan, masyarakatlah yang menanggung akibatnya ,”tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut Bupati juga mengajak masyarakat supaya lebih peduli sesama dan lingkungan. Saat ini manusia cenderung egois,individualis dan hedonis, serta tidak memikirkan anak cucu, akibatnya sering menjadi korban dari perbuatan sendiri. Hal itu diakibatkan budaya gotong royong atau marsiadapari nyaris hilang dari tengah-tengah masyarakat. Hal itu menjadi perhatian besar bagi Pemda Taput untuk menumbuhkan budaya tersebut dengan menggalakkan gotong royong, karena makna gotong royong sesungguhnya ialah kebersamaan, persaudaraan dan kepedulian,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Nikson Nababan juga menyerahkan sejumlah uang pribadinya kepada 234 jiwa penduduk Parratusan dan Godung Borotan yang mengalami musibah tersebut, sebagai bentuk kepedulian beliau terhadap masyakat sekitar. Otik sosadia pe na hupasahat on, sai godang ma pinasuna (walaupun jumlahnya tak seberapa, semoga bisa bermanfaat),”ucap Nikson
Pjs Kepala Desa Suwardi Tambunan mewakili masyarakat Parratusan dan Godung Borotan menyatakan rasa terimakasihnya atas kepedulian pemkab Taput terhadap kondisi atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat khususnya penduduk di desa tersebut, seraya berharap perhatian lebih besar lagi dari pemerintah terhadap tingkat kesejahteraan masyakat Parratusan dan Godung Borotan serta program-program yang telah dicanangkan oleh pemkab Taput,” ungkapnya. Suwardi juga berharap pemkab Taput mendukung pertanian di desa tersebut dengan memberikan bantuan bibit / benih unggul, pendampingan serta penyuluhan, study banding ke daerah yang pertaniannya lebih maju hingga proses pemasaran hasil pertanian.
Dalam acara tersebut juga dilakukan praktek pengolahan limbah/bahan-bahan organik yang tersedia di lingkungan sekitar kepada penduduk sekitar yang dipandu oleh Kakan Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak. Limbah/bahan-bahan organik tersebut diolah dengan proses fermentasi yang dapat dipergunakan sebagai pupuk organik dan juga pakan ternak.
Sebelumnya Bupati Nikson Nababan meninjau areal persawahan yang terkena dampak terjangan banjir jebolnya saluran irigasi Aek Sikkoru, serta mengintruksikan kepada jajarannya supaya secepatnya memperbaiki tanggul tersebut. Bupati juga menginstruksikan supaya pengorekan / pengambilan pasir di areal Aek Sikkoru dihentikan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar
Turut serta dalam kegiatan tersebut Asisten III Drs.Parsaoran Hutagalung, Kepala Bappeda Indra Simaremare dan para SKPD terkait.
Turut serta dalam kegiatan tersebut Asisten III Drs.Parsaoran Hutagalung, Kepala Bappeda Indra Simaremare dan para SKPD terkait.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar