Senin, 9 Maret 2015. Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan pada acara Konsultasi Publik Program Penataan dan Pemerataan Guru di Kab. Tapanuli Utara, bertempat di Aula Kantor Bupati Taput, menyatakan “sesuai visi Pemkab Tap.Utara yakni menjadi lumbung SDM yang berkualitas, Pemda Taput menyusun beberapa program untuk percepatan pencapaian tujuan tersebut, salah satunya dengan Program Penataan dan Pemerataan guru di seluruh wilayah kabupaten”.
Menjadi impian pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah kepemimpinan Drs.Nikson Nababan-Drs.Mauliate Simorangkir, M.Si untuk mengembalikan Tapanuli Utara sebagai lumbungnya Sumber Daya Manusia Intelektual, berkualitas dan kompetitif yang diakui bangsa ini bahkan dunia, sehingga menjadikannya sebagai salah satu program prioritas”ujarnya.
Bupati Nikson menekankan bahwa salah satu faktor penting dalam pembangunan bangsa harus dimulai dengan pembangunan Sumber Daya Manusia sendiri, seraya mengajak masyarakat terutama orangtua untuk lebih peduli pendidikan anak baik ilmu pengetahuan maupun karakter (akhlak). Filosofi Anakhonhi do Hamoraon di au harus tetap kita pelihara dan kembangkan dan kita dorong menjadi sebuah gerakan yang masif dan sistematik yang nantinya menjadi salah satu jati diri orang Batak yang peduli akan pendidikan sang anak,” tandasnya.
Bupati juga menginstruksikan supaya dalam pelaksanaan program penataan dan pemerataan guru tersebut tetap mengedepankan sisi humanisnya, seperti aspek keluarga, usia, maupun senioritas serta menjauhkan dari unsur like dan dislike. Bahwa program ini memang murni untuk meningkatkan mutu pendidikan di Taput, hal itu dibuktikan dengan pemberian insentif kepada tenaga pengajar yang akan/ditempatkan di daerah terpencil dan sangat terpencil,”ujarnya. Mari kita sosialisikan program ini dan beri pemahaman mulai dari orang-orang terdekat kita sehingga menjauhkan prasangka tidak baik yang dapat menimbulkan riak-riak bahkan konflik,” sambungnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput, Drs. Jamel Panjaitan sekaligus ketua Tim Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) Taput dalam paparannya mengungkapkan bahwa program penataan dan pemerataan guru di Taput bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena berdasarkan fakta di lapangan masih terjadi ketimpangan tingkat sebaran guru pendidik di tiap sekolah di berbagai tempat, seperti kasus berlebihnya jumlah guru/tenaga pengajar di salah satu sekolah sementara di sekolah lainnya mengalami kekurangan. Akibatnya berdampak pada penurunan kualitas pendidikan terutama di daerah terpencil dan sangat terpencil.
Jamel Panjaitan menambahkan bahwa untuk mendukung penataan dan pemerataan guru tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taput telap mempersiapkan beberapa langkah seperti penempatan CPNS baru, penempatan guru dari K2, mutasi sukarela, mutasi dalam kecamatan, mutasi antar kecamatan yg berdekatan diiringi pemberian insentif bagi tenaga pengajar di daerah terpencil dan sangat terpencil. Selain itu juga sekolah kecil (tidak layak) diupayakan regrouping dan pendirian PAUD di tiap desa.
Dalam hal penataan dan pemerataan guru tersebut juga digandeng mitra kerja yakni USAID Prioritas yang bergerak di bidang pendidikan. Ketua USAID Prioritas Prof. Dr. Efendy Harianja dalam paparannya menyatakan berdasarkan data dan fakta bahwa sebenarnya Indonesia sudah kelebihan guru, hanya saja belum ada pemerataan sebaran tenaga pendidik di tiap wilayah”, ucapnya. Untuk itu urgent sifatnya pelaksanaan pemerataan guru termasuk di Taput sendiri”. Selain itu disamping ketidakadilan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, ketimpangan tingkat sebaran guru juga berimplikasi bagi guru untuk memperoleh dana sertifikasi karena kekurangan jam mengajar bagi sekolah yang berlebih tenaga pengajarnya”, lanjutnya.
Acara tersebut juga dimeriahkan suguhan tor tor batak yang dipersembahkan oleh siswa SD Negeri 173102 Tarutung serta konsultasi dan juga pemberian saran maupun masukan dari stakeholder yang peduli pendidikan taput seperti Dewan Pendidikan dan Yayasan Parade Guru Taput
Turut hadir dalam acara konsultasi ini Ketua DPRD Taput Ir.Ottoniyer Simanjuntak, Kapolres Taput, Dandim 0210 Taput, Sekda Taput Drs.Edward Tampubolon, para Asisten Sekda, para Staf Ahli Bupati, Pimpinan SKPD, Para Ka.UPT dan Kepala Sekolah, Dewan Pendidikan Taput, Yayasan Parade Guru Taput, tokoh Masyarakat/Pendidikan serta insan pers-LSM.
Bupati juga menginstruksikan supaya dalam pelaksanaan program penataan dan pemerataan guru tersebut tetap mengedepankan sisi humanisnya, seperti aspek keluarga, usia, maupun senioritas serta menjauhkan dari unsur like dan dislike. Bahwa program ini memang murni untuk meningkatkan mutu pendidikan di Taput, hal itu dibuktikan dengan pemberian insentif kepada tenaga pengajar yang akan/ditempatkan di daerah terpencil dan sangat terpencil,”ujarnya. Mari kita sosialisikan program ini dan beri pemahaman mulai dari orang-orang terdekat kita sehingga menjauhkan prasangka tidak baik yang dapat menimbulkan riak-riak bahkan konflik,” sambungnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput, Drs. Jamel Panjaitan sekaligus ketua Tim Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) Taput dalam paparannya mengungkapkan bahwa program penataan dan pemerataan guru di Taput bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena berdasarkan fakta di lapangan masih terjadi ketimpangan tingkat sebaran guru pendidik di tiap sekolah di berbagai tempat, seperti kasus berlebihnya jumlah guru/tenaga pengajar di salah satu sekolah sementara di sekolah lainnya mengalami kekurangan. Akibatnya berdampak pada penurunan kualitas pendidikan terutama di daerah terpencil dan sangat terpencil.
Jamel Panjaitan menambahkan bahwa untuk mendukung penataan dan pemerataan guru tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taput telap mempersiapkan beberapa langkah seperti penempatan CPNS baru, penempatan guru dari K2, mutasi sukarela, mutasi dalam kecamatan, mutasi antar kecamatan yg berdekatan diiringi pemberian insentif bagi tenaga pengajar di daerah terpencil dan sangat terpencil. Selain itu juga sekolah kecil (tidak layak) diupayakan regrouping dan pendirian PAUD di tiap desa.
Dalam hal penataan dan pemerataan guru tersebut juga digandeng mitra kerja yakni USAID Prioritas yang bergerak di bidang pendidikan. Ketua USAID Prioritas Prof. Dr. Efendy Harianja dalam paparannya menyatakan berdasarkan data dan fakta bahwa sebenarnya Indonesia sudah kelebihan guru, hanya saja belum ada pemerataan sebaran tenaga pendidik di tiap wilayah”, ucapnya. Untuk itu urgent sifatnya pelaksanaan pemerataan guru termasuk di Taput sendiri”. Selain itu disamping ketidakadilan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, ketimpangan tingkat sebaran guru juga berimplikasi bagi guru untuk memperoleh dana sertifikasi karena kekurangan jam mengajar bagi sekolah yang berlebih tenaga pengajarnya”, lanjutnya.
Acara tersebut juga dimeriahkan suguhan tor tor batak yang dipersembahkan oleh siswa SD Negeri 173102 Tarutung serta konsultasi dan juga pemberian saran maupun masukan dari stakeholder yang peduli pendidikan taput seperti Dewan Pendidikan dan Yayasan Parade Guru Taput
Turut hadir dalam acara konsultasi ini Ketua DPRD Taput Ir.Ottoniyer Simanjuntak, Kapolres Taput, Dandim 0210 Taput, Sekda Taput Drs.Edward Tampubolon, para Asisten Sekda, para Staf Ahli Bupati, Pimpinan SKPD, Para Ka.UPT dan Kepala Sekolah, Dewan Pendidikan Taput, Yayasan Parade Guru Taput, tokoh Masyarakat/Pendidikan serta insan pers-LSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar