Kerugian ditaksir Rp 8,9 M
Jumat malam 21 Desember 2012 Sungai Aek Sigeaon menunjukkan taringnya kepada masyarakat Tarutung, Sipoholon dan sekitarnya.
Hujan lebat di daerah hulu membawa lumpur tebal ke hilir, tampak permukaan Aek Sigeaon naik hingga 1,5 m dari biasanya dan membawa suara gemuruh yang kuat dan menakutkan bagi penduduk yang domisilinya dipinggiran Aek Sigeaon.
Waktu masih menunjukkan lebih kurang pukul 22.00 ketika Aek Sigeaon benar-benar menunjukkan kemurkaannya, dengan meluluhlantakkan beberapa unit jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Sipoholon dan memaksa sebahagian warga terpaksa mengungsikan diri dari rumahnya di sekitar Aek Siansimun Tarutung setelah melihat badan jalan telah digenangi air dari Aek Sigeaon.
Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing yang mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya kerusakan akibat amukan Aek Sigeaon segera turun bersama para stafnya dari Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya untuk segera melakukan pemantauan ke lokasi kejadian dengan menyusuri hilir ke hulu sungai Aek Sigeaon.
Kabag Pengendalian Program Setdakab Tapanuli Utara Gregorius M. Banjarnahor yang dikonfirmasi media ini seputar amukan sungai Aek Sigeaon ini menerangkan bahwa banyak jembatan dan tanggul yang rusak, yaitu :
- Jembatan Sirongit
- Jembatan Sandaran
- Jembatan Pangaloan
- Jembatan Lumban Rihit
- Jembatan Tapian Nauli
- Jembatan Silalaen
- Tanggul Sungai Aek Sigeaon
- Sheet File Panaharan
sementara kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 8,9 M.
Masih menurut Kabag Pengendalian Program Setdakab Tapanuli Utara Gregorius M. Banjarnahor bahwa akibat kerusakan ini masyarakat akan sangat kesulitan menikmati akses ke dan dari desa masing-masing, namun Bupati Tapanuli Utara telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk segera mengambil tindaan darurat melalui pembiayaan tidak tersangka dengan harapan akses tranportasi dapat segera ditanggulangi dalam waktu segera.
Selain tindakan darurat dimaksud, Bupati juga telah menginstruksikan jajarannya untuk menghitung kerugian materiil sekaligus menyampaikan informasi kejadian bencana serta mengajukan rehab rekon kepada instansi terkait seperti kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Kementerian PU dan Instansi Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
Ketika dikonfirmasi mengenai penyebab amuk sungai Aek Sigeaon ini, Kabag Pengendalian Program Setdakab Tapanuli Utara Gregorius M. Banjarnahor belum dapat memberikan penjelasan, katanya masih harus dilakukan penelitian teknis oleh instansi teknis.
Photo liputan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar