"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Jumat, 11 Januari 2013

Serah Terima Pengelolaan Bandara Silangit kepada Angkasa Pura

Roadmap Pengembangan Bandara Silangit
Jumat 11/1 operasional pengelolaan Bandara Silangit di Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara resmi diserahkan Kementerian Perhubungan kepada PT Angkasa Pura II (AP II).


Serah terima pengelolaan Bandara Silangit dengan penandatanganan prasasti dilakukan oleh Dirjend Perhubungan Udara Kemenhub Hery Bhakti S Gumay kepada Direktur Utama AP II Tri S. Sunoko, dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing, Wali Kota Pematang Siantar Hulman Sitorus, Wakil Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu, tokoh masyarakat Batak TB Silalahi, Tokoh-tokoh masyarakat Batak (LADN) se-kabupaten Tapanuli Utara di Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengatakan dengan diserahkannya pengelolaan Bandara Silangit kepada AP II maka akan segera dilakukan perubahan mendasar atas infrastruktur bandara, mulai dari memperpanjang runway, pembangunan kargo dan terminal, juga fasilitas lainnya agar berfungsi baik dan maksimal dalam menyambut wisatawan domestik maupun internasional.

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam sambutannya mengatakan bahwa pengalihan pengelolaan Bandara Silangit merupakan salah satu jalan keluar untuk meningkatkan ekonomi wilayah ini.

"Ketika saya masih Dirut PLN, saya sering keliling seluruh Indonesia. Saya melihat daerah inilah yang termasuk terbelakang," ujar Dahlan.

Membangun jalan tol dari Medan butuh waktu lama hingga 20 tahun karena masalah tanah dan pendanaan, maka satu-satunya jalan adalah mengembangkan Bandara Silangit dengan waktu cepat.

"Saya tahu ini berat bagi AP II, sehingga harus ada penyesuain aturan, karena kalau ada peraturan yang menghambat, itu yang harus diubah," katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan penambahan jalur dan lebar menjadi 45 meter, pagar, pengisian bahan bakar, dan alat komunikasi harus selesai dalam waktu enam bulan ke depan.

Sementara Dirjen Perhubungan Udara Hery Bhakti S Gumay mengatakan selama ini Bandara Silangit merupakan bandara kelas 4.  Saat ini runway sepanjang 2.400 meter, lebar 30 meter bisa di darati boing 737 seri 500.

Dengan dikelola AP II diharapkan Bandara Silangit akan dapat segera dikembangkan sehingga bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 seri terbaru NG 800.

Trend penumpang pesawat yang melalui Bandara Silangit pada 2011 sebanyak 6.000 orang pada 2012 naik menjadi sekitar 7.000 orang.

Tokoh masyarakat Batak TB Silalahi mengatakan acara peresmian pengalihan bandara ini bukan hanya merupakan sejarah baru warga Silangit, tetapi juga bagi orang Batak secara keseluruhan.  "Pengembangan Bandara Silangit dapat segera terealisasi untuk peningkatan arus masuk/keluar orang dan barang ke Tapanuli Utara dan daerah sekitar sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat".

Photo liputan :
x

Tidak ada komentar: