Stand Pameran Natal Bona Pasogit Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 didesign sedemikian rupa dan diupayakan mendekatkan dengan kondisi masa lalu sebagaimana digambarkan dalam Alkitab.
Minggu, 30 Desember 2012
Sabtu, 29 Desember 2012
Tortor Sipitu Sawan
Salah satu kebudayaan batak yaitu Tortor merupakan tarian khas dari tanah Batak.
Tortor berasal dari suara hentakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama menghentak. Gerakan tortor merupakan kombinasi dari gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Tortor digunakan dalam berbagai ritual adat batak, beberapa jenis diantaranya seperti, Tortor Somba (tarian Menyembah), Tortor Pangurason (Tarian Pembersihan), Tortor Tunggal Panaluan , Tortor Si Pitu Sawan (Tarian Tujuh Cawan).
Tortor Si Pitu Sawan (Tortor Tujuh Cawan), pitu berarti tujuh, Seperti namanya, Tarian ini menggunakan tujuh cawan.
Berawal dari suatu mimpi seorang raja batak keturunan Guru Tatea Bulan, di kawasan Desa Sianjur Mulamula, Puncak Pusuk Buhit, (saat ini Kabupaten Samosir). Dalam mimpinya, kepada raja diberitahukan bahwa kawasan pegunungan pusuk buhit tempat keturunan pertama si Raja Batak akan runtuh.
Untuk memahami dan mendalami arti mimpinya Raja memerintahkan Panglima (Ulu Balang) agar memanggil seorang ahli nujum (Guru Pangatiha) untuk menafsirkan mimpinya. Oleh karena Guru Pangatiha tidak yakin akan arti mimpi raja, Guru Pangatiha meminta supaya raja menggelar ritual membuka Debata ni Parmanukon atau membuka tabir mimpi.
Guru Pangatiha, meminta raja agar acara membuka tabir mimpi ini dilaksanakan sebelum bulan purnama tiba (Bulan Samisara). dan untuk menghalau hal-hal buruk yang akan terjadi ke daerah kekuasaannya, Guru Pangatiha menghimbau agar raja memanggil seorang sibaso atau dukun perempuan bergelar Sibaso Bolon Panurirang Pangarittari.
Sibaso Bolon Panurirang Pangarittari bersama enam gadis kemudian menari sambil menjingjing sebuah mangkuk atau cawan dikepala masing-masing dengan diiringi alunan musik gondang Sabangunan. Ketujuh gadis menari-nari sambil menyiramkan air dalam cawan mengelilingi desa.
Cawan tersebut berisikan air dan perasan Jeruk Purut diyakini masyarakat Batak sebagai media pembersihan, terutama pembersihan diri maupun lokasi dimana tarian Tor Tor Sipitu Cawan ini sedang di gelar.
Berawal dari suatu mimpi seorang raja batak keturunan Guru Tatea Bulan, di kawasan Desa Sianjur Mulamula, Puncak Pusuk Buhit, (saat ini Kabupaten Samosir). Dalam mimpinya, kepada raja diberitahukan bahwa kawasan pegunungan pusuk buhit tempat keturunan pertama si Raja Batak akan runtuh.
Untuk memahami dan mendalami arti mimpinya Raja memerintahkan Panglima (Ulu Balang) agar memanggil seorang ahli nujum (Guru Pangatiha) untuk menafsirkan mimpinya. Oleh karena Guru Pangatiha tidak yakin akan arti mimpi raja, Guru Pangatiha meminta supaya raja menggelar ritual membuka Debata ni Parmanukon atau membuka tabir mimpi.
Guru Pangatiha, meminta raja agar acara membuka tabir mimpi ini dilaksanakan sebelum bulan purnama tiba (Bulan Samisara). dan untuk menghalau hal-hal buruk yang akan terjadi ke daerah kekuasaannya, Guru Pangatiha menghimbau agar raja memanggil seorang sibaso atau dukun perempuan bergelar Sibaso Bolon Panurirang Pangarittari.
Sibaso Bolon Panurirang Pangarittari bersama enam gadis kemudian menari sambil menjingjing sebuah mangkuk atau cawan dikepala masing-masing dengan diiringi alunan musik gondang Sabangunan. Ketujuh gadis menari-nari sambil menyiramkan air dalam cawan mengelilingi desa.
Cawan tersebut berisikan air dan perasan Jeruk Purut diyakini masyarakat Batak sebagai media pembersihan, terutama pembersihan diri maupun lokasi dimana tarian Tor Tor Sipitu Cawan ini sedang di gelar.
Tortor Sawan :
Temu Muka Dengan orang Tua dan Mahasiswa Penerima Bea Siswa PTN
Tahun 2013 Kawasan Danau Toba Menjadi Tujuan Wisata Nomor Dua di Indonesia
Jumat, 28 Desember 2012, Penasehat Khusus Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, DR TB Silalahi di Aula Kantor Bupati Tapanuli Utara, menyatakan bahwa Kawasan Danau Toba - Sumatera Utara akan di benahi menjadi tujuan wisata nomor dua di Indonesia setelah Pulau Bali.
Kamis, 27 Desember 2012
Rabu, 26 Desember 2012
Selasa, 25 Desember 2012
Misa Malam Natal di Gereja Katolik St. MaRIA Tarutung
Umat Katolik Santa Maria Tarutung rayakan Natal dengan Misa malam dipimpin oleh Pastor Marihot Simanjuntak, SJ.
Senin, 24 Desember 2012
Minggu, 23 Desember 2012
Pembukaan Natal Bona Pasogit Kabupaten Tapanuli Utara 2012
Pembukaan Natal Bona Pasogit
Stand Dishubkominfo Taput |
Natal Bona Pasogit sebagaimana dilaporkan oleh Panitia disampaikan oleh Drs. B.P. Siahaan, MM dalam acara pembukaan malam hari ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Pameran, Hiburan, Kuliner, Atraksi Mriam Bambu, Pemilihan Putra Putri Bona Pasogit, dan lainnya diselenggarakan di Kompleks Sopo Partukkoan Tarutung mulai 23 Desember 2012 dan akan berakhir 3 Januari 2012.
Sabtu, 22 Desember 2012
Senin, 17 Desember 2012
Minggu, 16 Desember 2012
Senin, 10 Desember 2012
Pesta Mangga Kabupaten Tapanuli Utara 2012 (Hari Kedua)
Pesta Mangga Hari Kedua. Diawali dengan penyeberangan Bupati Tapanuli Utara beserta seluruh rombongan dari Desa Sibandang di Pulau Sibandang ke Desa Huta Nagodang (pantai Muara), untuk melakukan olah raga Jalan Santai dari Pantai Muara menuju Desa Baribaniaek tepatnya ke pelataran Tugu Toga Siregar.
Bandara Silangit Menuju Bandara Internasional
Bandar Udara Silangit yang terletak di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara semenjak diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada Mei 2005 yang lalu terus menggeliat berbenah agar dapat disinggahi pesawat berbadan lebar.
Kamis, 06 Desember 2012
Senin, 03 Desember 2012
Natal Oikumene Tapanuli Utara 2012
Pujilah Tuhan Dengan Tari-tarian |
Gebyar Natal di Tapanuli Utara telah terasa semenjak awal Nopember 2012, ditandai dengan mulai maraknya pernak-pernik lampu-lampu hias spesial natal bermunculan di rumah-rumah penduduk dan perkantoran instansi pemerintahan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.
Langganan:
Postingan (Atom)