Minggu 27 Oktober 2013, bertempat di Wisma Lambert Tarutung Parlindungan Purba SH, SH, MM Ketua Perhimpunan Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Agung Medan Propinsi Sumatera Utara yang juga anggota DPD RI asal Sumatera Utara melakukan tatap muka sekaligus konsolidasi kepada umat Katolik Paroki Santa Maria Tarutung.
Kepada umat Katolik Paroki Santa Maria Tarutung, Parlindungan Purba, SH, MM selaku Ketua FMKI Sumatera Utara menjelaskan, bahwa terdapat banyak hal yang tertinggal dan terlupakan di kalangan Katolik di masa kini, dimana Gereja dominan mengkonsolidasi diri kedalam dan mengabaikan sebagian dari luar Gereja itu sendiri.
Menyadari hal-hal tersebut, maka Keuskupan Agung Medan mengkonsolidasikan organisasi-organisasi di keuskupan melalui suatu forum yang dinamai Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI), didirikan berfungsi sebagai mitra Keuskupan dibidang sosial, politik dan budaya. Menjadikan FMKI sebagai rumah bersama seluruh organisasi masyarakat Katolik, menjadi tempat yang terbuka untuk mendiskusikan kesejahteraan umat. Melalui FMKI merasa perlu untuk melakukan konsolidasi kepada seluruh umat di Keuskupan Agung Medan (meliputi sebagian Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi NAD) dan Keuskupan Sibolga (Propinsi Sumatera Utara) tanpa mengabaikan otonomi masing-masing keuskupan.
FMKI bersama Hirarki melalui musyawarah untuk mufakat, memikirkan peningkatan kesejahteraan umat di bidang ekonomi, sosial dan politik. Hal itu dimungkinkan karena Forum ini diawaki oleh para guru, dosen/ akademisi, pengusaha, pegawai negeri, pegawai swasta, relawan dan aktivis LSM yang sadar format, mendidik, sosialisasi dan advokasi suara kelompok minoritas bersuara. Mencoba untuk memiliki peran penting menciptakan perdamaian, keadilan dan rekonsiliasi.
FMKI akan mengambil aktifitas untuk memberdayakan, mendorong, mendukung dan menyuarakan kelompok bersuara orang yang terpinggirkan dalam aspek sosial ekonomi politik, budaya dan etika / agama kehidupan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan dunia untuk mendirikan Kerajaan Allah dengan berlatih dialog antar agama dengan berbagai kelompok orang yang berbeda, dan dalam merangkul agama, etnis, ras dan budaya latar belakang mereka.
FMKI, lanjut Parlindungan bukan saingan dari organisasi berbasis Katolik yang ada selama ini, tetapi menjadi organisasi bersama, yang langsung melibatkan Hirarki sebagai pengurusnya. “Menjadi pengurus harus berjiwa besar, yang bersedia memberikan hati dan perhatian. Bukan hanya mengedepankan massa yang besar, tetapi diutamakan kualitas,” katanya.
Ditambahkan Parlindungan Purba, FMKI menjadi garda terdepan untuk mendukung situasi kekondusifan di masing-masing daerah.
Dalam aktifitas yang berkelanjutan, FMKI memprioritaskan diri dalam pendalaman Iman di kalangan muda, orang-orang berpendidikan Katolik dan sarjana yang bekerja dan mengajar di universitas-universitas serta lembaga-lembaga lain untuk menjadi kelompok orang yang bersedia untuk mempromosikan perdamaian, keadilan sosial dan rekonsiliasi terutama di daerah-daerah konflik, dan membuat mereka menjadi kelompok inklusif menyadari bahwa di antara mereka ada banyak kelompok orang yang berbeda dari mereka dalam banyak aspek kehidupan.
Memperkuat kerjasama dengan organisasi-organisasi lintas agama atau kelompok lain yang memiliki kegiatan serupa, visi dan misi melalui surat / jaringan.
Bersama dengan Parlindungan Purba, SH, MM turut hadir Ir. Viktor Halomoan Silalahi dari FKMI Toba Samosir yang juga anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir.
Konsolidasi ini secara spesifik diikuti oleh Pastor Paroki Santa Maria Tarutung Laurentius Sutarno, SJ, Anggota Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Tarutung, para Ketua Stasi dan Lingkungan se-Paroki Santa Maria Tarutung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar