Jumat, 1 Juli 2016, pelaksanaan pasar lelang Tarutung setelah pra lelang pada jumat minggu yang lalu menghimpun produksi hasil pertanian Cabai Merah sebanyak 668 Kg dengan harga dasar Rp 18.000 dan harga jual terendah sebesar Rp 18.500 dan harga jual tertinggi sebesar Rp 19.000.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang juga anggota Pokja Drs. Parsaoran Hutagalung yang turut hadir mengikuti pelaksanaan lelang pertama di Tarutung ini tetap optimis akan perkembangan atau kelanjutan pasar lelang di Tarutung.
"Kondisi lesunya pasar lelang di Tarutung ini, ditandai dengan sedikitnya pedagang pembeli, ini bukan karena adanya penolakan pedagang pembeli, lebih disebabkan faktor menjelang hari raya lebaran di daerah tujuan pemasaran," sebut Asisten Parsaoran.
Salah seorang petani marga Sitompul asal Kelurahan Partali Toruan Tarutung yang mengikutsertakan produksi cabainya di pasar lelang ini mengaku sedikit kecewa karena sedikitnya pedagang pembeli yang hadir saat lelang.
"Sedikit kecewa, harga jual menjadi stagnan diangka harga dasar yang ditetapkan oleh Pokja Rp 18.000, namun kami memahami kondisi saat ini, mungkin pedagang pembeli khawatir untuk pemasarannya berhubung saat ini menjelang lebaran, mungkin daerah sasarana pemasaran telah memiliki stok Cabai yang cukup," keluh Sitompul.
Produksi Cabai Merah yang masuk di pasar lelang kali ini berasal dari Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Pahae Julu dan Kecamatan Sipahutar.
Hadir dalam pelaksanaan lelang ini semua unsur pokja, Pokja I hingga Pokja VI.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar