Senin 8 Agustus 2016, Pasar Lelang Taput di Siborongborong yang melelang produk cabai merah petani di Taput khususnya untuk wilayah Siborongborong, Pagaran, Muara, dan Sipahutar tetap menunjukkan gairah tersendiri dengan berbagai dinamika yang muncul didalam pelaksanaannya.
Lelang dibuka Pokja Lelang dengan produk sebanyak 1,1 Ton dibuka dengan harga dasar Rp 18.000 dan terjual dengan harga terendah sebesar Rp 22.100 dan harga tertinggi sebesar Rp 24.000.
Amatan media ini di pasar lelang Siborongborong bahwa produksi Cabai belum meningkat, yang oleh para PPL yang hadir di pasar lelang diterangkan akibat masa produksi 'benar' sudah optimal dipanen petani, saat ini sedang dalam masa pertumbuhan dan pertanaman baru.
Para PPL juga menyampaikan impiannya kepada media ini, dengan mengatakan "mungkin Pemkab Taput dapat mengatur seluruh produk cabai merah dari petani di Taput wajib masuk ke pasar lelang atau melalui Badan Usaha, niscaya pasar lelang ini akan lebih jelas arah dan tujuan kedepannya, memastikan para petani terlindungi, kita amati] dengan pasti, para pedagang tetap gencar masuk kepada petani secara langsung untuk melakukan pembelian Cabai. Saatnya Pemkab Taput untuk membuat turunan UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan Petani dalam bentuk Perda yang kemudian diatur secara terperinci pada Peraturan Bupati (Perbup). Petani diajak untuk membentuk Badan Usaha Milik Petani atau Koperasi Petani, sedemikian Petani akan terlindungi dengan benar".
Terpisah Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak dan Kadis Perikanan dan Peternakan Longgos Pandiangan kepada media ini di lokasi pasar lelang dilaksanakan mengurai filosofi penyelenggaraan pasar lelang selain bisnis atau perdagangan.
"Pasar lelang ini kita lakukan untuk melindungi petani Cabai. Sering kita perhatikan bagaimana petani kita berhadapan dengan para pedagang pembeli, harga jual mereka didikte oleh pedagang, petani tidak memiliki nilai tawar, sementara dengan melalui pasar lelang, petugas kita dipasar lelang menyambut kehadiran mereka,m melakukan pelayanan standard pasar lelang, dan tinggal menunggu proses lelang berlangsung untuk menerima nilai jual produk mereka",terang Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak.
"Selain itu kita juga mengajak segenap petani yang terlibat di pasar lelang untuk menjadi seseorang yang ksatria dan jujur, kita melalui pasar lelang menuntut para petani untuk menyerahkan produk terbaik atau kualitas terbaik, karena kualitas menjadi tuntutan utama berhasil tidaknya pemasaran," sambung Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak.
"Selain mengangkat harkat dan martabat petani serta menuntut kualitas produk terbaik dari petani, pasar lelang ini juga memperhitungkan biaya produksi dan titik kesetimbangan harga, karena melalui pasar lelang ini kita turut menjaga tingkat inflasi di Taput ini", sebut Kadis Perikanan dan Peternakan Longgos Pandiangan.
Hadir dalam pasar lelang ini unsur seluruh Pokja Pelelangan Hasil Pertanian Taput.
"Selain itu kita juga mengajak segenap petani yang terlibat di pasar lelang untuk menjadi seseorang yang ksatria dan jujur, kita melalui pasar lelang menuntut para petani untuk menyerahkan produk terbaik atau kualitas terbaik, karena kualitas menjadi tuntutan utama berhasil tidaknya pemasaran," sambung Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak.
"Selain mengangkat harkat dan martabat petani serta menuntut kualitas produk terbaik dari petani, pasar lelang ini juga memperhitungkan biaya produksi dan titik kesetimbangan harga, karena melalui pasar lelang ini kita turut menjaga tingkat inflasi di Taput ini", sebut Kadis Perikanan dan Peternakan Longgos Pandiangan.
Hadir dalam pasar lelang ini unsur seluruh Pokja Pelelangan Hasil Pertanian Taput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar