Senin 29 Agustus 2016, TPID Pemko Pematang Siantar dengan dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako M. Akhir Harahap bersama dengan BI Cabang Pematang Siantar dan Bulog Pematang Siantar melakukan kunjungan ke Taput untuk mendalami informasi Pasar Lelang hasil Pertanian yang dilakukan di Tapanuli Utara.
Koordinator Pokja I, Kadis Pertanian dan Perkebunan Tony Simangunsong kepada TPID Kota Pematang Siantar menjelaskan implementasi pasar lelang di tengah-tengah kehidupan petani Cabai Merah Keriting, pengaruh pasar lelang kepada pemuliaan petani, pengaruh pasar lelang kepada tingkat inflasi di Taput.
"Pasar lelang yang dicetuskan oleh Bupati Taput Drs. Nikson Nababan, yang telah kita mulai semenjak 14 Maret 2016 yang lalu hingga saat ini tanpa putus-putus, pertama sekali dimaksudkan untuk melindungi para petani Cabai Merah Keriting di Tapanuli Utara dari pelaku ekonomi lainnya, dengan terlindunginya para petani tersebut, kita harapkan para petani mendapat pemuliaan dari semua pihak, dengan pemuliaan tersebut maka harkat dan martabat para petani akan terangkat dan terangkat pula ekonomi rumah tangga petani dimaksud," sebut Koordinator Pokja I, Kadis Pertanian dan Perkebunan Tony Simangunsong.
"Pokja pelelangan ini dalam melaksanakan tugas bukan untuk memastikan harga jual terendah dan tertinggi di pasar nasional, hanya di pasar lokal di saat pasar lelang diselenggarakan dengan mengacu kepada beberapa pasar di luar Taput, karena harga pasar secara nasional bukan kewenangan di tingkat pemerintah daerah, pula kita tidak mungkin mengatur pasar di luar wilayah kerja kita, karena pasar sasaran penjualan Cabai adalah ke luar kabupaten dan ke luar propinsi Sumatera Utara" terang Koordinator Pokja I, Kadis Pertanian dan Perkebunan Tony Simangunsong lebih lanjut.
Hal itu dijelaskan oleh Koordinator Pokja I, Kadis Pertanian dan Perkebunan Tony Simangunsong untuk menanggapi pertanyaan dan masukan Kepala BI Cabang Siantar yang mengharapkan Pokja Pelelangan Taput dapat dan mampu memastikan harga jual tertinggi untuk memastikan angka inflasi dari variabel Cabai Merah Keriting setelah memastikan Break Event Point (BEP) Petani.
Kepala Bank Indonesia Cabang Sibolga Junaifin Lubis juga membenarkan penjelasan Koordinator Pokja I, Kadis Pertanian dan Perkebunan Tony Simangunsong, "....mustahil bagi Pokja untuk mengatur harga jual tertinggi, karena apabila pokja mengatur hal tersebut, sementara harga pasar di luar kabupaten dan di luar propinsi sasaran haga penjualan lebih tinggi, dikhawatirkan para petani akan kehilangan kepercayaan kepada pasar lelang ini, petani akan langsung memasarkan produksi pertaniannya ke pasar sasaran".
Lelang kali ini menghimpun Cabai Merah Keriting dari petani sebanyak 1.209 Kg dengan harga dasar sebesar Rp 35.000 dan harga jual terendah Rp 41.500 dan harga jual tertinggi 43.300 dengan total penjualan sebesar Rp 50.858.900.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar