"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Rabu, 12 September 2012

Sinode Godang Ruang Instropeksi

Pelaksanaan Sinode Godang (SG) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ke-61 yang diikuti 1.341 peserta resmi dibuka di Auditorium Seminarium HKBP di Sipaholon, Tarutung,Tapanuli Utara, Selasa (11/9).

Pelaksanaan SG ini akan dibagi dalam beberapa persidangan untuk memilih Ephorus (pemimpin tertinggi) HKBP. Pembukaan SG HKBP digelar dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Sejumlah peserta yang masuk ke ruangan SG harus melewati metal detektor yang dipasang Brigade Mobil (Brimob). Sejumlah bupati/wali kota juga hadir bersama pejabat negara lainnya, seperti Jaksa Muda Intel Kejagung Edwin Pamimpin Situmorang dan tokoh masyarakat Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.

Kebaktian bersama diikuti upacara nasional, dan laporan ketua umum pelaksana menjadi rangkaian pembukaan kegiatan ini. Eporus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu mengatakan, bahwa SG HKBP ke-61 akan membahas tiga utama, yaitu membicarakan laporan pimpinan HKBP dalam bentuk Barita Jujur Taon dan Barita Pangulaon. Selain itu, membahas berbagai Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (RIPP) HKBP untuk 50 tahun ke depan serta Rencana Strategi (Renstra) HKBP untuk empat tahun atau satu periode ke depan. “Kita juga akan melakukan pemilihan pimpinan dan praeses HKBP yang bertugas periode 2012-2016,”katanya.

Semua gereja di dunia mempunyai dwi eksistensi, yaitu gereja sebagai tubuh Kristus dan gereja sebagai organisasi dunia.Menurut dia,banyak gereja di dunia yang melupakan eksistensinya sebagai tubuh Kristus, serta bergumul melayani dan mengelola gereja hanya sebagai organisasi dunia. Sementara HKBP sangat menghayati eksistensinya sebagai tubuh Kristus dan itulah yang menjadi jati diri utama HKBP. “SG HKBP yang kita laksanakan bukanlah kegiatan utama gereja sebagai organisasi dunia, tetapi SG HKBP merupakan kegiatan gereja sebagai tubuh Kristus,”imbuhnya.

Mewakili jemaat HKBP,Letjen (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan mengatakan,jumlah jemaat setia HKBP kini tumbuh hingga jutaan jiwa. Namun, jumlah jemaat ini akan semakin berkurang jika HKBP tidak mereorganisasi diri dan mengubah mindset. Harus dipahami pula bahwa HKBP milik jemaat-jemaatnya, bukan hanya milik para pendeta. “Karena itu,SG HKBP ke-61 ini harus dijadikan ruang untuk mengintropeksi diri tentang berbagai hal yang belum dicapai dalam beberapa tahun terakhir,”katanya.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Gus Dur ini berharap HKBP mampu mengambil peran dalam pengembangan bangsa menghadapi tantangan global. Secara kusus HKBP harus mengambil peran untuk pengembangan pendidikan. Apabila nantinya tidak mampu mengambil berbagai peran, maka HKBP akan semakin menciut.“Ke depan pimpinan HKBP harus fokus pada apa yang akan diperbuat, terlebih dalam menyejahterakan jemaatnya,” tegasnya.

Sementara itu,mewakili pemerintah, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk mengatakan, mengelola kemajemukan bangsa bukanlah hal yang mudah. Bahkan di lingkungan,pemeluk agama berupaya keras untuk memelihara keseimbangan kepentingan nasional dan kepentingan kelompok. “Sementara untuk gereja sendiri yang besar adalah gereja bertumbuh dan mampu berkembang tanpa sifat-sifat kekanak-kanakan. Contohnya, mudah tersinggung dan marah,” katanya.

Syarfi mengharapkan pelaksanaan SG HKBP ke-61 diwarnai dengan nuansa kerohanian, tidak hanya mencari pucuk pimpinan, melainkan ruang untuk merumuskan berbagai program untuk pengembangan jemaat HKBP di seluruh dunia.Pencarian pimpinan bukanlah ajang merebut kekuasaan, namun ruang untuk menentukan kepemimpinan. “Peserta saya harap dapat menjaga kesakralan sinode serta tidak mengedepankan ego untuk kepentingan pribadi. Sinodestan harus mampu menerjemahkan keinginan Tuhan untuk HKBP sehingga gereja terbesat di Asia ini dapat lebih eksis di dunia,” katanya.

Jumlah peserta Sinode Godang peserta yang hadir hingga hari kedua sebanyak 1.341 orang dengan registrasi pembukaan Senin (11/9) dari yang diharapkan hadir 1369 orang. Kehadiran peserta telah memenuhi kuorum, yakni 97,9% sehingga secara resmi SG HKBP sudah dimulai.


Ephorus HKBP Kutuk Tindakan Politik Uang

Ephorus HKBPPdtBonar Napitupulu menyangkal adanya politik uang di lingkungan sinodestan yang akan memilih pemimpin HKBP. Menurut ephorus yang telah menjabat dua periode ini, sangat tidak mungkin sinodestan menjual kepercayaan jemaatnya, terlebih kepercayaan Tuhan untuk memilih pemimpin yang akan mengelola HKBP.

“Kalau ada isu-isu liar yang menyatakan adanya politik uang dalam menyongsong pemilihan yang akan kita lakukan, saya tidak percaya.Mana mungkin ada pendeta yang mau menjual diri untuk uang,”katanya. Secara tegas dikatakan dia, jika itu ada, maka terkutuklah yang menerima dan memberikan.

“ Karena itu mari kita laksanakan Sinode Godang sebagai anggota tubuh Kristus,dan sebagai jemaat Tuhan dalam damai, kasih dan iman,”katanya.

(http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/525853/)

Tidak ada komentar: