Kamis, 03 Maret 2016, Menindaklanjuti pertemuan yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka percepatan pendistribusian Raskin/Rastra di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Taput, Pemkab Taput mengadakan sosialisasi Raskin/Rastra kepada pengelola raskin dan camat se-Taput yang digelar di Balai data Kantor Bupati Taput dengan mengundang pembicara Kepala Perum Divre II Pematangsiantar Ir. Rinaldi.
Bupati Taput Drs. Nikson Nababan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekda Edward Ramses Tampubolon, SE mengatakan pada tahun 2015 realisasi pendistribusian raskin di Taput mencapai 100% yang terdiri atas raskin reguler sebanyak 3.187.620 Kg dan tambahan raskin sebanyak 531.270 Kg dan harapannya tahun 2016 ini raskin dapat disalurkan sesuai dengan 6 (enam) "T" yaitu Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Kualitas dan Tepat Administrasi.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Pemkab Taput telah beberapa kali memperoleh penghargaan (Raskin Award) terhadap pengelolaan pendistribusian raskin, hal ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik semua pihak sebagai salah satu wujud nyata dari visi Pemkab Taput "Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta daerah wisata". Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama yang baik sehingga melalui program raskrin/rastra ini masyarakat pra sejahtera dapat menikmati dan kedepan harapan kami pengelolaan program raskin semakin baik dan ditingkatkan lagi," tambahnya.
Sementara itu Sekdakab Taput Edward Ramses Tampubolon secara khusus menggarisbawahi agar pendistribusian beras raskin dapat dipahami dengan jelas oleh Camat, Kepala Desa dan petugas pelaksana distribusi.
Senada dengan Sekda, Kabag Perekonomian Fajar Meningsing Gultom juga meminta secara khusus kepada pembicara yang hadir dalam rapat untuk menerangkan secara gamblang hal-hal terkait pendistribusian sebab selama ini di tengah masyarakat berkembang isu yang bersifat negatif dalam pendistribusian beras raskin tersebut.
Terkait masalah-masalah yang terjadi di lapangan dalam Pimpinan Bulog Divre II Pematangsiantar Ir. Rinaldi menjelaskan bahwa biaya pengangkutan dari gudang Bulog sampai ke titik distribusi sudah dibiayai oleh Bulog. "Jadi petugas pelaksana distribusi atau pengelola raskin lainnya tidak diperkenankan memberikan uang kepada Bulog karena sudah dibiayai pemerintah sampai ke titik distribusi," ujarnya. Sementara terkait dengan kualitas beras, Rinaldi menyampaikan apabila didapati beras yang tidak layak konsumsi maka beras tersebut bisa dikembalikan ke Bulog dan pasti akan segera diganti dengan beras yang lebih baik kualitasnya.
Dalam Forum Camat Parmonangan menanyakan kenapa raskin jumlahnya semakin besar sementara raskin tersebut bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Menanggapi pertanyaan tersebut Rivaldi mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia masih sangat tinggi dan makanan pokok dari masyarakat Indonesia adalah beras. Dan data jumlah raskin didasari dari data berbagai instansi terkait seperti BPS.
Photo Liputan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar