Sebanyak 17.857 orang warga Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akan didaftarkan menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebagai bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin di wilayah tersebut.
"Program Jamkesda dimaksud bertujuan untuk membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan berobat secara gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Utara dr Bobby Simanjuntak di Tarutung, Kamis [28/03]. Sebab, kata dia, salah satu indikator pencapaian pembangunan masyarakat yang sejahtera adalah peningkatan indeks kesehatan.
Peluncuran program Jaminan Kesehatan, sesuai instruksi Presiden RI yang menekankan fokus program pembangunan berkeadilan pro-rakyat, dilandasi keinginan terciptanya derajat kesehatan yang meningkat, khususnya masyarakat miskin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk anggaran Jamkesda yang ditampung dalam APBD 2013.
Jika dana yang dianggarkan tersebut dinilai masih kurang, lanjutnya, Dinas Kesehatan setempat akan mengusulkan penambahan anggaran agar bisa ditampung kembali dalam P-APBD 2013.
"Dalam waktu dekat, kartu Jamkesda tersebut akan segera dibagikan kepada masyarakat dengan melakukan kordinasi bersama Kepala Desa dan pihak Puskesmas setempat," ujar Bobby.
Dikatakannya, peserta Jamkesda di Kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut, setiap tahunnya cenderung menunjukkan peningkatan, sebab pada tahun sebelumnya hanya berjumlah sebesar delapan ribu orang peserta.
Untuk mensukseskan program Jamkesda di wilayah tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar para pemangku kepentingan dapat lebih memahami tata cara pemanfaatan kartu berobat dimaksud.
"Kita berharap seluruh paramedis, terutama yang bertugas di Puskesmas dapat membantu mensosialisasikan penggunaan kartu Jamkesda tersebut, mencakup tata cara pelayanan dan hal-hal lain yang diperlukan," kata Bobby.
(http://beritasore.com/2013/03/28/17-857-warga-tapanuli-utara-ikut-jamkesda/)
"Program Jamkesda dimaksud bertujuan untuk membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan berobat secara gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Utara dr Bobby Simanjuntak di Tarutung, Kamis [28/03]. Sebab, kata dia, salah satu indikator pencapaian pembangunan masyarakat yang sejahtera adalah peningkatan indeks kesehatan.
Peluncuran program Jaminan Kesehatan, sesuai instruksi Presiden RI yang menekankan fokus program pembangunan berkeadilan pro-rakyat, dilandasi keinginan terciptanya derajat kesehatan yang meningkat, khususnya masyarakat miskin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk anggaran Jamkesda yang ditampung dalam APBD 2013.
Jika dana yang dianggarkan tersebut dinilai masih kurang, lanjutnya, Dinas Kesehatan setempat akan mengusulkan penambahan anggaran agar bisa ditampung kembali dalam P-APBD 2013.
"Dalam waktu dekat, kartu Jamkesda tersebut akan segera dibagikan kepada masyarakat dengan melakukan kordinasi bersama Kepala Desa dan pihak Puskesmas setempat," ujar Bobby.
Dikatakannya, peserta Jamkesda di Kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut, setiap tahunnya cenderung menunjukkan peningkatan, sebab pada tahun sebelumnya hanya berjumlah sebesar delapan ribu orang peserta.
Untuk mensukseskan program Jamkesda di wilayah tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar para pemangku kepentingan dapat lebih memahami tata cara pemanfaatan kartu berobat dimaksud.
"Kita berharap seluruh paramedis, terutama yang bertugas di Puskesmas dapat membantu mensosialisasikan penggunaan kartu Jamkesda tersebut, mencakup tata cara pelayanan dan hal-hal lain yang diperlukan," kata Bobby.
(http://beritasore.com/2013/03/28/17-857-warga-tapanuli-utara-ikut-jamkesda/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar