Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing menyebutkan bahwa untuk membangun dan meningkatkan mutu pendidikan dan meraih masa depan anak perlu dilakukan dengan "Paborhat, Sise, Dasdasi".
Hal itu disampaikan Bupati Tapanuli Utara pada Sabtu 9 Maret 2013 di kampus SMA Neg. 2 Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara kepada para orang tua siswa pada acara Temu Pendidikan dalam rangkaian pemberangkatan para Siswa Kelas XII SMA dan SMK se-Kecamatan Siborongborong.
Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing mengajak para orang tua siswa untuk semakin peduli dengan pendidikan anak, mengajak segenap orang tua kembali kepada filosofi pendidikan di Bona Pasogit, "Anakhonhi do hamoraon di ahu" (Anak adalah intan dan permata bagiku) yang menggambarkan besarnya niatan setiap orang tua Bangso Batak untuk melakukan pekerjaan apa saja hanya dan untuk keberhasilan pendidikan anak untuk meraih penghidupan dan masa depan yang lebih baik.
Temu pendidikan di kampus SMA Neg. 2 Siborongborong ini diikuti oleh para Siswa Kelas XII dan orang tua masing-masing dari SMA Neg. 1, SMA Neg. 2, SMK Neg. 1, SMA Swasta PGRI 20, SMA Swasta Dharma Bhakti dan SMK Swasta Dhrma Bhakti Siborongborong. Selain itu turut dihadiri pula oleh ibu Ny. Torang Lumbantobing bersama TP PKK Kabupaten Tapanuli Utara, Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara Ronald Simanjuntak, Muspika Siborongborong dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam pertemuan ini melalui laporan para Kepala Sekolah masing-masing T. Hutasoit Kepala SMA Neg 2, J. Sihombing Kepala SMAN 1, P. Simanjuntak Kepala SMA PGRI 20, D. Manalu Kepala SMA Swasta Dhrma Bhakti, M. Nababan Kepala SMK Swasta Nusantara berbagai sarana dan prasarana pendidikan yang telah diterima oleh masing-masing sekolah. Disebutkan pula berbagai prestasi yang dapat dicapai oleh masing-masing sekolah serta beberapa kelengkapan lainnya yang masih belum tersedia dan mutlak adanya dalam mendukung proses belajar mengajar.
Perwakilan siswa dari masing-masing sekolah kepada Bupati Tapanuli Utara yang didaulat untuk memberikan saran, pikiran dan pengharapan peningkatan mutu pendidikan semakin menegaskan masih besar dan banyaknya sarana dan prasarana yang kurang di sekolah mereka. Para siswa juga menyoal pemberian bea siswa bagi lulusan SMA/SMK yang diterima di PTN khususnya yang ekonomi keluarganya kurang mampu kiranya dapat diberikan bea siswa selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi negeri.
Terungkap di pertemuan ini melalui Komite Sekolah SMA Neg 2, salah seorang siswanya yang telah ditinggal kedua orang tua (yatim piatu) mengalami sakit lebih kurang tiga bulan berselang, saat ini dibawah pengawasan langsung Ketua komite Sekolah, dimana dari analisis sementara, yang bersangkutan mengalami penyakit jantung dan belum dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing dalam bimbingan dan arahan serta menanggapi dan menjawab berbagai saran, pikiran dan pertanyaan Kepala Sekolah, Orang tua Siswa dan Siswa menyatakan dan mengajak perlunya segenap elemen di Kabupaten Tapanuli Utara saling bahu membahu bergotong royong dalam irama yang satu membangun dan meningkatkan mutu pendidikan. Kebersamaan itu diantaranya adalah peduli kepada pendidikan anak dengan melakukan atau memberikan perhatian yang cukup/penuh kepada anak dengan perbuatan "paborhat (berangkatkan) anak ke sekolah setiap harinya, sise (sapa) anak setiap pulang dari sekolah, dasadasi (ingatkan dan ajak terus menerus) anak untuk meningkatkan perhatian dan kesungguhan dalam belajar.
Masih dalam sesi yang sama, Bupati TOLUTO mengajak segenap elemen yang hadir dalam pertemuan ini untuk melihat dan merenungkan keberhasilan yang diraih oleh daerah tetangga. "Mengapa mereka bisa" ?. Menurut Bupati, karena masyarakat daerah tersebut menggunakan waktunya dengan baik, efisien dan efektif. Atas dasar itulah Bupati Toluto mengajak segenap masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara untuk "mamparhaseang tingki" (menggunakan waktunya) dengan sebaik-baiknya, karena waktu itu adalah uang). Bupati secara tegas menyebutkan : "bukan orang lain yang membangun kita, melainkan kita sendiri". Agar kita mampu membangun daerah ini dan meningkatkan ekonomi rumah tangga penduduk, maka satu-satunya cara adalah penduduk harus "sada songon daion aek, unang mardua songon daion tuak" karena "holan dibagasan sada ni roha do boi tabangun Bona Pasogit on" (Kita musti satu padu, sebab hanya dengan persatuan dan kesatuan saja kita mampu membangun Bona Pasogit Tapanuli Utara).
Lebih lanjut kepada para siswa Bupati TOLUTO menekankan : "masa depan ditentukan oleh detik ini. Sala mandasor sega luhutan" (kesalahan pada pondasi akan menghancurkan kesatuan bangunan).
Terkhusus kepada siswa yang sedang mengalami sakit dan membutuhkan perawatan khusus jantung, Bupati memesankan kepada Komite sekolah agar mempersiapkan administrai rujukan, dan segera menyampaikannya kepada Bupati agar dapat dirujuk ke rumah sakit yang lebih kompeten serta menjadi tanggungan Jamkesda Tapanuli Utara.
Photo liputan :
x
Masih dalam sesi yang sama, Bupati TOLUTO mengajak segenap elemen yang hadir dalam pertemuan ini untuk melihat dan merenungkan keberhasilan yang diraih oleh daerah tetangga. "Mengapa mereka bisa" ?. Menurut Bupati, karena masyarakat daerah tersebut menggunakan waktunya dengan baik, efisien dan efektif. Atas dasar itulah Bupati Toluto mengajak segenap masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara untuk "mamparhaseang tingki" (menggunakan waktunya) dengan sebaik-baiknya, karena waktu itu adalah uang). Bupati secara tegas menyebutkan : "bukan orang lain yang membangun kita, melainkan kita sendiri". Agar kita mampu membangun daerah ini dan meningkatkan ekonomi rumah tangga penduduk, maka satu-satunya cara adalah penduduk harus "sada songon daion aek, unang mardua songon daion tuak" karena "holan dibagasan sada ni roha do boi tabangun Bona Pasogit on" (Kita musti satu padu, sebab hanya dengan persatuan dan kesatuan saja kita mampu membangun Bona Pasogit Tapanuli Utara).
Lebih lanjut kepada para siswa Bupati TOLUTO menekankan : "masa depan ditentukan oleh detik ini. Sala mandasor sega luhutan" (kesalahan pada pondasi akan menghancurkan kesatuan bangunan).
Terkhusus kepada siswa yang sedang mengalami sakit dan membutuhkan perawatan khusus jantung, Bupati memesankan kepada Komite sekolah agar mempersiapkan administrai rujukan, dan segera menyampaikannya kepada Bupati agar dapat dirujuk ke rumah sakit yang lebih kompeten serta menjadi tanggungan Jamkesda Tapanuli Utara.
Photo liputan :
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar