"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Senin, 23 Februari 2015

Taput Sosialisasikan Geopark Kaldera Toba Melalui Festival Tortor dan Tumba

(Geopark Kaldera Toba menjadi anggota GGN UNESCO)

Jumat 20 Pebruari 2015.  Mengambil tempat di area dermaga pelabuhan Muara Taput, Bupati Taput Nikson Nababan dengan memukul 5x gong membuka secara resmi pelaksanaan Festival Tortor dan Tumba lingkup Kabupaten Tapanuli Utara sebagai sarana untuk mensosialisasikan Geopark Kaldera Toba Menuju Global Geopark Network (Taman Bumi Dunia) UNESCO.


Drs. Gibson Siregar, Kadis Pariwisata Taput dalam laporan Panitia menyampaikan bahwa
  • Sosialisasi Geopark Kaldera Toba dilakukan bersama-sama dengan organiasi penggiat Kaldera Toba seperti RE Foundation dan lainnya;
  • Festival Tumba dan Tortor dimaksudkan untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman kepada generasi muda di tingkat SD, SMP dan SLA tentang Geopark Kaldera Toba;
  • Festival Tortor dan Tumba diikuti peserta Tingkat SD se-Kecamatan Muara, tingkat SMP antar kecamatan se-Taput, dan tingkat SLA antar kecamatan se-Taput.
  • Selain pelaksanaan festival, juga diadakan pengobatan gratis bagi masyarakat sebagai wujud bakti sosial. 

J. Sianturi, tokoh masyarakat Kecamatan Muara, yang didaulat menyampaikan sambutan meminta peran obyektif Pemda Taput, diantaranya agar melakukan pertanaman pohon yang menghasilkan buah untuk menghindari penebangan pohon.  Lebih lanjut Sianturi mengharapkan ke depan masyarakat dapat menikmati nilai ekonomi dari penetapan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota GGN UNESCO.

Penggiat Geopark Kaldera Toba diwakili DR. R.E. Nainggolan, yang mantan Sekdapropsu dalam sambutan menyampaikan “Kita mengharapkan daerah dan masyarakat memahami tentang keuntungan geopark ini. Karena pada dasarnya yang diuntungkan adalah kita,” ujarnya.

Dalam kerangka Geopark, lanjut R.E.Nainggolan, mengenai objek warisan geologi dan pengetahuan geologi harus ditanamkan secara bertahap kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat memahami apa saja yang menjadi tolak ukur warisan dunia.   “Jika terwujud menjadi Geopark dunia, maka perhatian lebih akan diberikan pada warisan bumi yang memiliki makna sebagai kunci sejarah pembentukan bumi dan kehidupan di dalamnya,” sebutnya.

Sementara Bupati Taput Nikson Nababan menyatakan bahwa Taput sangat mendukung kegiatan dimaksud. Karena nantinya kawasan Taput akan menjadi salah satu warisan bumi yang pasti akan menjadikan kawasan ini menjadi tujuan utama pariwisata dunia. Disamping itu, kelestarian dan kelanjutan Danau Toba sudah barang tentu akan tetap terjaga.

Lebih jauh Bupati Nikson Nababan mengatakan, pengembangan geowisata di objek warisan bumi dalam geopark juga berpeluang berkontribusi meningkatkan perekonomian warga, sehingga pemerintah juga akan melakukan pengembangan ekonomi lokal melalui penyelenggaraan pariwisata berbasis alam.

Geopark Kaldera Toba

Konsep geopark adalah kawasan geografis di mana situs-situs warisan geologi menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan secara holistik. 

Sejak tahun 2007, disepakati forum kerja sama pembangunan kawasan Danau Toba melalui Lake Toba Regional Management.  Geopark Kaldera Toba dikukuhkan sebagai Geopark Nasional pada 7 Oktober 2013 dan telah diresmikan oleh presiden RI pada tanggal 27 Maret 2014. Langkah selanjutnya adalah pengusulan Geopark Kaldera Toba yang merupakan warisan dunia menjadi anggota Global Geopark Networking (GGN) Unesco.  Ada 7 kabupaten yang ada di sekitar Danau Toba, yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), dan Kabupaten Dairi dalam mewujudkan Geopark Toba tahun 2015.

Geopark ini penting dalam fungsi konservasi, untuk melestarikan dan melindungi peninggalan sejarah yang juga merupakan barang langka di dunia. Dalam fungsi edukasi, masyarakat diajarkan untuk mengetahui sejarah terbentuknya bumi Indonesia. Dan dalam fungsi ekonomi, Geopark ini harus dapat memberdayakan masyarakat lokal untuk ekonomi.

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Taput Drs. Mauliate Simorangkir, M.Si, Uspida Taput, anggota DPRD Taput, perwakilan daerah tetangga sekitar Danau Toba, para Penggiat Geopark Kaldera Toba, dan masyarakat umumnya.

Photo liputan :



Tidak ada komentar: