Senin 4 April 2016, Kali ketiga pelaksanaan Pasar Lelang Tapanuli Utara di Siborongborong mendapat kejutan, selain dihadiri oleh Bupati Taput Drs. Nikson Nababan juga hadirnya anggota DPRD Taput dari Komisi B serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut dan Aceh Difi Ahmad Johansyah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga Muhammad Junaifin serta Analis Bank Indonesia Rendi Jenesa.
"Kami sambut baik diadakannya pasar lelang ini di Siborongborong, sebagai salah satu sentra produksi cabai merah juga sebagai sentra ekonomi di Taput", demikian disampaikan anggota DPRD dalam perbincangan dengan Bupati Drs. Nikson Nababan disela-sela berlangsungnya pasar lelang.
"Mari kita cermati dengan seksama pelaksanaan pasar lelang ini, mungkin masih banyak hambatan, dan tantangan yang akan kita hadapi, namun apa yang telah dimulai ini akan menjadi pemicu bagi para petani untuk meningkatkan produksi pertanian mereka, khususnya cabai merah, dan mungkin menjadi pemicu bagi daerah-daerah lain di Sumatera Utara untuk melakukan hal lain, sekaligus kita harapkan pasar lelang ini dapat segera memperbanyak jenis produksi yang akan dilelangkan," urai anggota Komisi B DPRD Taput Rio Panggabean kepada media ini.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut dan Aceh Difi Ahmad Johansyah mengaku telah mengikuti perkembangan pasar lelang di Taput ini, walau baru kali ketiga. Diakuinya, pasar lelang ini menjadi salah satu indikator penekan tingkat inflasi di wilayah kerja BI Sumut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sibolga Muhammad Junaifin juga menyampaikan rasa bangganya mengetahui pelaku pasar lelang ini khususnya dari petani adalah dari kelompok tani binaan Bank Indonesia (BI) yang ada di Siborongborong sekitarnya. "Kami bangga, karena petani binaan BI telah berhasil memproduksi cabai merah dengan sangat baik, kita berharap, ini menjadi pemicu untuk peningkatan ekonomi masyarakat petani di Taout", harap Muhammad Junaifin.
Dari amatan media ini di lapangan, kali ketiga pelaksanaan pasar lelang ini berhasil melelang cabai merah lebih kurang 2,3 ton dikisaran harga Rp 26.000 per-Kg. Menjadi catatan media ini bahwa peserta lelang khususnya pihak pedagang sangat berhati-hati untuk mengajukan harga penawaran, memperhatikan fluktuasi harga cabai di berbagai pasar di wilayah Sumatera saat ini.
Kelompok Kerja (Pokja) pasar lelang ini sebagaimana disampaikan Asisten Perekonomian Drs. Parsaoran Hutagalung yang turut hadir di lokasi telah berusaha sebaik-baiknya. "Kendala kita saat ini, pedagang besar dari berbagai daerah belum ikut serta dalam proses pelelangan, yang hadir disini masih agen/sub agen. Kedepan kita berharap akan terjadi peningkatkan produksi Cabai Merah yang akan kita elelangkan, dan juga hadirnya para pedagang besar. Kita akan menggenjot kinerja seluruh anggota Pokja, khususnya Perusda Pertanian untuk memperoleh akses ke pedagang besar atau pasar yang lebih luas", sebut Asisten Perekonomian Drs. Parsaoran Hutagalung.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar