Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Bupati Tapanuli Utara diwakili oleh Asisten III Setdakab Tapanuli Utara, Drs. Martogi Sitorus. Dalam pengarahan dan bimbingan disampaikan perlunya pengembangan dan pemfungsian secara intensif keberadaan Kelompok Informasi Masyarakt (KIM) di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya KIM, diharapkan informasi-informasi yang menyangkut kebijakan pemerintah dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan akan dapat sampai hingga kepada masyarakat desa di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Disampaikan juga oleh Asisten III, Drs. Martogi Sotorus, betapa pentingnya suatu informasi sampai kepada si penerima secara utuh, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat atas suatu keadaan atau peristiwa.
Nara sumber dari Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Sumatera Utara, ibu Dra. Denni Simamora (menyampaikan pemaparan : "KOMUNIKASI YANG EFEKTIF" ) dan bapak Drs. Parasian Silitonga (menyampaikan paparan : " KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN KIM DI SUMATERA UTARA") dalam paparannya mencoba menggugah dan menyemangati para peserta sosialisasi lebih memahami arti dan peran informasi dalam proses pembangunan di daerah, dan bagaimana penyelenggaraan pembangunan itu diselenggarakan oleh Pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Ibu Dra. Denni Simamora menekankan, bahwa komunikasi yang dilakukan haruslah efektif, dimana keefektifan itu diartikan dengan kondisi bahwa komunikan penerima pesan dari si pengirim pesan secara utuh dan penerima dapat merespon positif informasi atau pesan yang diterima sesuai dengan aspek-aspek komunikasi itu sendiri (jelas, tepat, sesuai konteks, sesuai alur, dan sesuai dengan kultur setempat).
Bapak Drs. Parasian Silitonga dalam paparannya menegaskan, bahwa KIM sebagai kelompk tidak memiliki struktur atau hirarki pusat-daerah, melainkan KIM tersebut berdiri sendiri (mandiri) dan berada di desa atau di tengah-tengah masyarakat itu sendiri. Diharapkan keberadaan KIM di tengah masyarakat akan mampu menopang ekonomi masyarakat dengan cara penyediaan informasi yang menyangkut perkembangan ekonomi sesuai dengan potensi di tempat beradanya KIM.
Peserta dalam sesi tanya jawab mengharapkan kiranya Pemkab Tapanuli Utara berkenan lebih menggairahkan KIM di desa-desa, karena dominan KIM masih kurang memahami pengelolaan KIM. Oleh karenanya lembaga atau institusi pembina KIM di Tapanuli Utara dapat lebih mengintensifkan pendampingan, sedemikian KIM itu akan mampu menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam proses penyelenggaraan diseminasi informasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika diwakili oleh Giotto Sormin (Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi) yang hadir dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Bagian Humas Setdakab Tapanuli Utara ini dalam menjawab pertanyaan dan saran dari peserta sosialisasi menyampaikan, bahwa mulai tahun anggaran 2011 akan lebih berupaya dan secara intensif membangun dan mendampingi KIM di Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga KIM akan tertingkat kemampuannya mengelola informasi di masyarakatnya.
Acara sosialisasi dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pada pukul 13.00 WIB oleh Asisten III Setdakab Tapanuli Utara dengan pesan KIM di seluruh kecamatan akan aktif membantu masyarakat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Nara sumber dari Dinas Komunikasi dan Informasi Prov. Sumatera Utara, ibu Dra. Denni Simamora (menyampaikan pemaparan : "KOMUNIKASI YANG EFEKTIF" ) dan bapak Drs. Parasian Silitonga (menyampaikan paparan : " KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN KIM DI SUMATERA UTARA") dalam paparannya mencoba menggugah dan menyemangati para peserta sosialisasi lebih memahami arti dan peran informasi dalam proses pembangunan di daerah, dan bagaimana penyelenggaraan pembangunan itu diselenggarakan oleh Pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Ibu Dra. Denni Simamora menekankan, bahwa komunikasi yang dilakukan haruslah efektif, dimana keefektifan itu diartikan dengan kondisi bahwa komunikan penerima pesan dari si pengirim pesan secara utuh dan penerima dapat merespon positif informasi atau pesan yang diterima sesuai dengan aspek-aspek komunikasi itu sendiri (jelas, tepat, sesuai konteks, sesuai alur, dan sesuai dengan kultur setempat).
Bapak Drs. Parasian Silitonga dalam paparannya menegaskan, bahwa KIM sebagai kelompk tidak memiliki struktur atau hirarki pusat-daerah, melainkan KIM tersebut berdiri sendiri (mandiri) dan berada di desa atau di tengah-tengah masyarakat itu sendiri. Diharapkan keberadaan KIM di tengah masyarakat akan mampu menopang ekonomi masyarakat dengan cara penyediaan informasi yang menyangkut perkembangan ekonomi sesuai dengan potensi di tempat beradanya KIM.
Peserta dalam sesi tanya jawab mengharapkan kiranya Pemkab Tapanuli Utara berkenan lebih menggairahkan KIM di desa-desa, karena dominan KIM masih kurang memahami pengelolaan KIM. Oleh karenanya lembaga atau institusi pembina KIM di Tapanuli Utara dapat lebih mengintensifkan pendampingan, sedemikian KIM itu akan mampu menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam proses penyelenggaraan diseminasi informasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika diwakili oleh Giotto Sormin (Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi) yang hadir dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Bagian Humas Setdakab Tapanuli Utara ini dalam menjawab pertanyaan dan saran dari peserta sosialisasi menyampaikan, bahwa mulai tahun anggaran 2011 akan lebih berupaya dan secara intensif membangun dan mendampingi KIM di Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga KIM akan tertingkat kemampuannya mengelola informasi di masyarakatnya.
Acara sosialisasi dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pada pukul 13.00 WIB oleh Asisten III Setdakab Tapanuli Utara dengan pesan KIM di seluruh kecamatan akan aktif membantu masyarakat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar