"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Jumat, 10 Juni 2016

Bupati Taput Memadu Kasih di Pardomuan Nauli dan Siantar Naipospos

Penampil Sendratari : "Ta pasada ma rohatta"
Kamis, 9 Juni 2016.  Jauh dipedalaman Sumatera, tepatnya di bumi Tapanuli Utara, di tengah hutan belantara, berbatasan dengan negeri Barus Tapanuli Tengah, menjadi pilihan beberapa rombongan dari Bangso Batak yang datang ke tempat ini sebagai tempat untuk melanjutkan perjuangan kehidupannya.

Di pedalaman ini hidup secara berkelompok sempalan dari beberapa marga-marga, diantaranya pomparan dari marga Hutabarat yang mendiami wilayah Torhonas yang masuk dalam admnistrasi pemerintahan Desa Pardomuan Nauli dan sempalan marga-marga Nai Pospos yang mendiami wilayah dari Torhonas hingga Desa Siantar Nai Pospos, keduanya secara administrasi berada didalam wilayah Kecamatan Adiankoting, mereka beranak pinak dan membangun keluarga-keluarga baru jauh sebelum Indonesia sebagai sebuah negara.

Hidup jauh dari keramaian dan hingar bingar perkotaan, tidak memupus pengharapan masyarakat yang tinggal di kedua desa ini, bermimpi, disatu masa pasti akan dapat menikmati kehidupan yang lebih mapan terlepas dari keterisolasian dan ketertinggalan.

Adalah Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan bersama dengan unsur Forkopimda diantaranya Dandim 0210 Taput Letkol (inf) Baginta Bangun, Kajari diwakili, Anggota DPRD Taput asal Dapil I Jonggi Lumbantobing dan Frengky Simanjuntak didampingi oleh Asisten Pemerintahan, Pimpinan SKPD dan para Kabag Setdakab pada Rabu-Kamis, 8-9 Juni 2016 melakukan kunjungan resmi kepada masyarakat di dua desa ini.

Desa Pardomuan Nauli

Kunjungan di desa ini dilakukan pada Rabu 8 Juni 2016, Bupati beserta rombongan tiba di desa ini +/- pukul 17.00 Wib dengan waktu tempuh 2 jam dari Tarutung – Aek Nasia – Pansurbatu – Torhonas (Desa Pardomuan Nauli) mempergunakan kenderaan roda dua dengan badan jalan beraspal hingga Pansurbatu, bebatuan dan tanah liat hingga Desa Pardomuan Nauli, yang dilakoni denan baik walau beberapa diantaranya harus jatuh bangun bersama kenderaannya.

Pada pertemuan di malam hari yang dihadiri hampir seluruh masyarakat Desa Pardomuan Nauli digunakan untuk menerima aspirasi masyarakat serta diisi oleh persembahan Tumba dan Sendratari dari siswa SD dan SMP.

Bupati dalam bimbingan dan arahan kepada masyarakat menyatakan bahwa kehadirannya bersama rombongan di desa ini adalah untuk menyampaikan rencana perealisasian janji  politiknya tahun 2016 dan tahun tahun berikutnya.  Bupati memastikan, bahwa infrastruktur jalan ke dan dari Desa Pardomuan Nauli akan diperbaiki hingga menjadi hotmix, akan dibuka akses baru apabila dianggap lebih menguntungkan bagi masyarakat namun akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.

”71 tahun Indonesia merdeka, baru saat ini bisa kita buka jalan, baru ini kita rasakan jalan yang lebar, tahun tahun berikutnya akan kita tingkatkan kualitasnya,”

Masih menurut Bupati, Pemkab Tapanuli Utara telah menyediakan 13 (tiga belas) unit alat berat pada tahun 2015, dengan harga +/- Rp 25M, dimaksudkan untuk percepatan pembukaan akses jalan.  "Saya tidak mau lagi Taput ini ada yang terpencil dan tidak merdeka," sebut Bupati.

Di Desa Pardomuan Nauli ini Bupati dan rombongan tidur di rumah masyarakat.

Desa Siantar Naipospos

Pagi hari Bupati dan rombongan meninggalkan Desa Pardomuan Nauli menuju Desa Siantar Naipospos dengan menaiki kenderaan roda dua.  Perjalanan kali ini dipastikan akan lebih sulit dibandidngkan dengan kondisi jalan dari Tarutung - Torhonas.

Hampir seluruh badan jalan dari Torhonas (Desa Pardomuan Nauli) menuju Desa Siantar Naipospos adalah jalan tanah yang telah pernah mengalami perkerasan, dimana kondisi bebatuannya berukuran lumayan besar dan banyak telah terkelupas dari tanah pengikatnya.  Dalam kondisi ini beberapa penendera juga jatuh bangun namun tidak menyerah untuk melanjutkan perjalanan.  Untuk sampai ke desa ini terdapat dua jalur akses, pertama jalur yang selama ini ditempuh masyarakat, jalur kedua adalah jalur yang baru dibuka oleh alat berat Pemkab, lebih kurang 2 Km ke arah sungai, namun belum memiliki jembatan penyeberangan, sehingga harus menyeberangi sungai setinggi pinggan orang dewasa.

Tiba di Desa Siantar Nai Pospos, Bupati dan rombongan disambut oleh masyarakat dan siswa SD dan SMP dengan sederhana. Setelah Kepala Desa dan masyarakat menyampaikan berbagai keluhan, harapan dan usulan pembangunan, Bupati Taput menjelaskan alasan kunjungan ke desa ini.

"Kami hadir di sini untuk melihat dan memahami lebih jauh bagaimana kehidupan masyarakat desa Siantar Naipospos, " terang Bupati.

"Di Taput masih terdapat beberapa desa yang terisolir, di Kecamatan Parmonangan, di Kecamatan Garoga, bahkan di Tarutung sendiri juga masih terdapat desa yang kesulitan akses transportasi, ini benar pekerjaan yang berat," sebut Bupati.

"Kami ingin masyarakat merasakan arti indahnya memiliki Pemerintah", sebut Bupati lagi.

"Membangun Tapanuli Utara dari pinggiran, dengan terbangunnya desa, maka Tarutung akan hidup, itu sebab desa desa kita bangun dengan membuka akses jalan, untuk peningkatan ekonomi rakyat", tegas Bupati.

Terkait akses jalan ke dan dari Siantar Nai Pospos, khususnya penyeberangan Aek Poring, Bupati meminta agar desa berdekatan yang tersebuth langsung atas penggunaannya dapat pbekerjasama untuk pembuatan tonggak jembatan, selanjutnya Pemkab akan menyediakan pelat beton.

"Desa dengan Dana Desa supaya digunakan untuk membangun jembatan, Pemkab akan menyediakan lantai bahan pelat baja", ajak Bupati.

Sementara jalan yang sudah perkerasan, Bupati menghimbau agar dibuat dengan rabat beton selear 4 (empat) meter dengan Dana Desa.

Meninggalkan kedua desa di Kecamatan Adiankoting ini, menambah daftar panjang keluh kesah masyarakat yang membangun ekonomi rumah tangga dan ekonomi desa masing-masing, serta ingin segera ditunaikan oleh Bupati Taput dimasa kepemimpinannya.

Menyikapi masalah peningkatan pendidikan di Taput, kekurangan guru PNS harus dijawab dengan penyediaan guru honor.  "Untuk maksud itu Pemkab mewacanakan akan melakukan rekrutmen kepada beberapa Saraja Pendidikan yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil/sangat terpencil, diangkat menjadi guru honor dengan masa tugas sebagaimana dengan PNS.   Kami akan tempuh langkah", sebut Bupati.

Photo liputan :


Sambutan/Arahan (suara) Bupati Tapanuli Utara
- Desa Pardomuan Nauli
- Desa Siantar Nai Pospos

Tidak ada komentar: