"Ngali Aek Diingani Dengke, Dolgi Hau Diingani Bodat" (artinya: kampung sendiri lebih baik, masing-masing merasa dirinya senang di tempat yang biasa). Sebuah ungkapan filosofis di tengah kehidupan masyarakat Batak Toba patut dimunculkan pada laporan ini.
Jumat hingga Sabtu (13-14 Mei 2016), Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan bersama dengan SKPD Taput melakukan perjalanan bersejarah ke pedalaman Kecamatan Parmonangan, tepatnya menuju Desa Pertengahan, yang selama 70 Tahun kemerdekaan Republik Indonesia belum merasakan kemerdekaan yang hakiki, ditandai dengan kebutaan dari informasi, kebutaan dari kemajuan ekonomi, kebutaan dari kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
Telah banyak Bupati yang mencoba melakukan karya di Taput, telah banyak usaha dan upaya yang dilakukan untuk menembus dan membangun desa di Taput, namun belum menampakkan hasil seperti yang diinginkan oleh masyarakat yang berdiam dan menghuni dusun-susun di Desa Pertengahan Kecamatan Parmonangan, salah satu Desa sangat terpencil dan terisolir di Taput, yang akibat medannya naik turun gunung yang terjal dan berada di tengah hutan belantara Sumatera, hanya dapat ditempuh satu-satunya dengan berjalan kaki atau roda dua hingga titik tertentu.
Adalah Bupati Taput saat ini, Drs. Nikson Nababan yang dalam perjalanan sebelum menjadi Bupati Taput (2013) ketika mencari dukungan dan simpatik masyarakat mengikrarkan kepada masyarakat di Dusun Tumus, akan memerdekakan Dusun Tumus dengan menembuskan jalan dari Dusun Tumus ke Dusun Simarsalaon selanjutnya ke Dusun Sidondamon hingga menuju ibukota Kecamatan Parmonangan di Desa Manalu. Patut dicatat, dari lahir hingga usia tua, dapat dipastikan masyarakat dari Dusun Tumus dan Dusun Simarsalaon yang dapat tiba di ibokota kecamatan Parmonangan terhitung dengan jari tangan disebabkan sarana transportasi yang tidak memungkinkan untuk dilalui.
Janji yang diikrarkan Nikson Nababan, ketika saat ini telah menjadi Bupati Taput, akan dan sedang dibuktikan saat ini. Ditandai dengan mulai dibukanya jalan dari Dusun Tumus menuju Dusun Simarsalaon sebagai ibukota Desa Pertengahan sejauh 8 Km dengan mempergunakan alat berat Pemda, saat ini telah diselesaikan sejauh 5 Km dan diperkirakan akan selesai dalam satu atau dua bulan ke depan.
Bupati Taput Drs. Nikson Nababan dengan kekerasan hati yang membaja, dengan kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi, berkehendak kuat untuk melihat secara langsung proses kegiatan pembukaan jalan yang sedang dilakukan saat ini. Dengan mengendarai roda empat (wajib gardang dua), Bupati bersama rombongan dari Tarutung bergegas melewati ibukota Kecamatan Parmonangan Desa Manalu, dan melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sidondamon. Dari Dusun Sidondamon Bupati bersama dengan sebagian besar rombongan berganti kenderaan menjadi roda dua yang dapat memanjat gunung dan menuruni lembah dengan alur tanah liat dan bebatuan, medan yang sangat berat. Sebagian tetap mencoba menggunakan kenderaan roda empat (gardang dua).
Tiba di Dusun Simarsa(ha)laon seluruh rombongan diterima oleh masyarakat Dusun dengan pekikan HORAS dan MERDEKA penuh haru yang tidak menduga bahwa Bupati dan rombongan dapat tiba dengan selamat di dusun mereka mengingat medan dan cuaca ekstrim bagi siapa saja yang bukan penduduk dusun mereka. “Kami tidak nyangka Bapak akan sampai di kampung kami ini dengan kondisi
hujan deras seperti ini. Jalan yang bapak lalui pasti sangat sulit
karena hujan, kami berpikir Bapak tidak akan jadi ke kampung kami ini.
Terimakasih bapak Bupati,” ujar Kepala Desa Pertengahan Marto Manalu
dengan penuh haru.
Di Dusun Simarsa(ha)laon ini Bupati kepada masyarakat meminta agar memiliki optimisme yang kuat, akan merasakan pembangunan yang diimpikan, baik sarana jalan maupun ketersediaan jaringan listrik seperti yang diimpikan selama ini. "Tahun ini (2016) jalan akan ditembuskan dari Simarsalaon ke Tumus dan sebaliknya, dan akan kita lakukan pelebaran jalan dari Simarsalaon ke Sidondamon hingga ke ibukota kecamatan. Tahun 2017 akan dilakukan perkerasan jalan dan pada 2018 akan dilakukan pengaspalan" terang Bupati Nikson Nababan yang disambut histeria kegembiraan oleh segenap masyarakat.
Disini (Simarsalaon) Bupati menyerahkan bantuan sepatu, alat olah raga dan buku tulis kepada siswa SD Sidondamon dan SD Simarsalaon, dan bantuan alat olah raga kepada karang taruna. Sementara kepada masyarakat Bupati menyerahkan bantuan bibit seperti Alpukat, Kemenyaan dan Coklat.
Karena kegembiriaan yang sangat tinggi, masyarakat menyerahkan cenderamata berupa ULOS pertanda cinta dan kasih serta dukungan keberhasilan melaksanakan tugas kepada Bupati Nikson Nababan.
Bupati bersama dengan seluruh rombongan melewatkan malam di dusun ini, makan dan tidur di rumah-rumah penduduk. “Sungguh luar biasa, saya hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Pertengahan dan tidur bersama masyarakat serta merasakan apa yang mereka
rasakan selama ini. Saya sungguh merinding dan seakan tidak percaya,
saya bisa sampai disini dengan susah payah, tidur disini, makan disini,
mandi disini, seperti yang dialami masyarakat disini setiap hari. Sangat
menyentuh hati,” ujar Bupati disela-sela kebersamaanya dengan
masyarakat.
Pagi hari sebelum melanjutkan perjalanan, Bupati menyusuri potensi
alam, sebuah sampuran (air terjun) Simindor yang luar
biasa, namun harus dilalui dari jalan setapak yang sangat licin dan
sangat curam. Dengan sangat susah
payah dan hampir kehabisan tenaga menapaki curam dan terjalnya jalan, berhasil ditempuh dan kembali lagi dengan selamat dan penuh semangat. Di Sampuran ini hidup dan berkembang Ihan Batak (Ikan Garing) yang sangat banyak dan berukuran besar, dan sangat digandrungi oleh masyarakat setempat.
Salah seorang warga yang dikonfirmasi media ini, apakah tidak ingin meninggalkan dusun ini dari dulu mengatakan, ""Ngali Aek Diingani Dengke, Dolgi Hau Diingani Bodat". Dari zaman dahulu kala, sebelum Republik Indonesia ada, nenek moyang kami telah tinggal di dusun ini, hingga kami saat ini. Kami telah menikmati alam dan kehiduan kami di sini, kami akan tetap di sini, ujarnya.
Usai makan bersama, diberangkatkan oleh seluruh masyarakat, dengan penuh haru dan menitipkan harapan yang sangat besar di pundak Nikson Nababan, Bupati dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Dusun Tumus.
Usai makan bersama, diberangkatkan oleh seluruh masyarakat, dengan penuh haru dan menitipkan harapan yang sangat besar di pundak Nikson Nababan, Bupati dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Dusun Tumus.
Dari Simarsalaon menuju Tumus hanya dapat dilalui dengan jalan kaki, sedang roda dua hanya mungkin dilakukan oleh yang sudah berpengalaman di medan berat, menuruni lembah dan menaiki jalan terjal sejauh +/- 8 Km bukan hal yang mudah. Jatuh-bangun selama diperjalanan ini menjadi hal yang biasa bagi rombongan, baik pejalan kaki maupun pengendara roda dua, jalan licin dan berbatu serta melewati sungai 'Aek Sibundong' dilakukan rombongan dengan penuh haru, teringat betapa masyarakat setempat melakukannya selama ini tak terasa membawa suasana rombongan kepada keprihatinan yang tinggi, berharap, tangis masyarakat selama 70 tahun Indonesia merdeka akan dapat segera terobati walau masih jalan tanah hingga dapat dilakukan perkerasan dan pengaspalan.
Pembukaan jalan yang dilakukan oleh Pemkab Taput saat ini dari Dusun Tumus menuju Dusun Simarsalaon telah rampung sejauh +/- 5 Km mempergunakan alat berat eskavator. Memang pembukaan ini belum sempurna dari sisi keselamatan karena memperhitungkan kecuraman atau keterjalan yang dibuka, masih harus dilakukan perataan baik bahu jalan maupun badan jalan serta pemotongan terbing sepanjang jalan.
Menempuh perjalanan sepanjang 8 Km ini dicapai dengan jalan kaki 4-6 jam oleh rombongan dengan hujan yang sangat lebat, seluruh rombongan basah kuyup dan kotor oleh lumpur yang menempel di sekujur tubuh. Lelah dan Capek sangat dirasakan oleh seluruh peserta, tetapi keadaan itu tampak dinikmati dengan penuh haru dan semangat.
Tiba di Dusun Tumus, dibawah guyuran hujan rombongan diterima oleh seluruh masyarakat dengan pekikan Horas dan Merdeka serta haru yang tinggi, seluruh rombongan tiba dengan sehat dan selamat tanpa mengalami hal yang tidak diinginkan.
Di dusun ini Bupati juga diberikan cendramata Ulos sebagai tanda cinta dan kasih masyarakat kepada Bupati Nikson Nababan yang telah menunjukkan niat terbaik yakni memenuhi janji yang pernah dilontarkan kepada masyarakat di dusun ini.
Didusun ini Bupati menyerahkan bantuan alat olah raga dan buku tulis kepada siswa SD Tumus dan alat olah raga kepada Karang Taruna Tumus. Sementara kepada masyarakat dijanjikan Bupati akan menyerahkan bibit pohon berbuah yang memiliki potensi ekonomi tinggi seperti Alpukat, Kemenyaan, dan Kakao.
Selesai memengikuti acara di Dusun Tumus, Bupati bersama seluruh rombongan melanjutkan perjalanan ke Hajoran Desa Manalu Purba, seterusnya kembali ke Tarutung melalui Sorkam Tapanuli Tengah dan Sibolga.
“Perjalanan yang sungguh luar biasa dan menjadi sejarah bagi hidup saya.
Saya berada langsung di tengah-tengah mereka dan merasakan langsung apa
yang mereka rasakan. Dalam hati saya, ini adalah tanggung jawab yang
harus dituntaskan. Harapan mereka untuk bisa menikmati kemajuan sungguh
masih terngiang-ngiang, tatapan mereka yang sangat penuh harap saya
tempatkan di benak saya agar memberi semangat bagi saya untuk segera
merealisasikan itu bagi mereka. Ini tanggung jawab besar, tapi harus
segera saya realisasikan secara bertahap. Mereka harus menikmati
kemajuan,” itu tekad dan janji saya,” ujar Bupati Nikson Nababan kepada media ini.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar