Kamis, 19 Nopember 2015. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Medan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapanuli Utara menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi masyarakat khususnya angkatan muda pencari kerja tamatan SMK, DI, DII, DIII TIK di Kabupaten Tapanuli Utara.
Penyelenggaraan bimtek dan sertifikasi ini dimaksudkan dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta mengimplimentasikan Permen Kominfo No. 24 tahun 2015 tentang pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai amanat UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, serta mengantisipasi pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.
Acara pembukaan kegiatan bimtek dan sertifikasi yang dilaksanakan selama 4 hari (17-20 Nopember 2015) ini bertempat di Aula Kantor Bupati Tapanuli Utara. Sementara kegiatan pembekalan (Pra Assesment) dan ujian kompetensi (Assesment) digelar di Laboratorium Komputer Perguruan Katolik Santa Maria Tarutung.
Sebanyak 50 orang peserta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pengantar berupa penjelasan materi uji kompetensi yang disampaikan oleh Direktur LSP Telematika Indonesia Viktor Terinathe, pra assesment yang akan dipandu oleh Tim Asesor (Freddy Wijaya, M. Yasir dan Iwan) serta assesment yang dilaksanakan oleh Tim Asesor tersebut.
Dalam laporannya sebagai ketua panitia pelaksana, Drs. Arifuddin, M.Si dalam acara pembukaan mengatakan "Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi berbasis SKKNI ini bertujuan membantu angkatan muda khususnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan bidang TIK, DI, DII, DIII bidang TIK yang berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya. Sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya SDM Teknologi Komunikasi dan Informatika bagi angkatan kerja muda bidang kominfo yang lulus uji kompetensi dan berhasil memiliki sertifikat sebagai bukti kepemilikan kompetensi standar ataupun dapat dimanfaatkan dalam mencari lapangan kerja."
Arifuddin juga melaporkan bahwa kegiatan fasilitasi sertifikasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2013 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan berhasil membantu angkatan kerja muda mendapatkan sertifikat keahlian, Junior Programmer, Junior Network Administrator, Junior Graphic Designer, Junior Multimedia dan Grafika Fundamental, khususnya bagi angkatan kerja muda bidang TIK yang diselenggarakan di beberapa provinsi, kabupaten/kota.
Untuk Tahun 2015 BBPPKI Medan melaksanakan fasilitasi sertifikasi di 22 titik lokasi di 7 Provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dr. Hendri Subiakto, M.A. dalam bimbingan dan arahannya pada acara pembukaan mengatakan Sumber Daya Manusia bidang komunikasi dan informatika di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan bidang-bidang lain dan harus segera meningkatkan kualitasnya terutama dalam menghadapi masyarakat ASEAN 2016.
"Kabupaten-kabupaten kecil tidak boleh kalah bersaing dengan kota besar, untuk itulah kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas seperti bimtek dan sertifikasi ini dilaksanakan disini. Sudah banyak tokoh besar datang dari Tapanuli dan saya berharap para peserta yang hadir disini bisa menjadi bagian dari tokoh besar tersebut," kata Staf Ahli Menteri.
"Penyelenggaraan SKKNI ini patut disyukuri sebab banyak para pencari kerja yang rela menghabiskan dana dengan biaya sendiri untuk mendapatkan sertifikat SKKNI sedangkan para peserta yang lulus pada kegiatan ini akan mendapatkan sertifikat berlambang garuda berskala nasional secara gratis. Dan untuk kedepannya para pekerja yang tidak memiliki sertifikat SKKNI akan mendapatkan sanksi tidak boleh mendapatkan tender proyek pekerjaan," ujarnya kepada peserta.
Sementara itu Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan dalam kata sambutan yang dibacakan oleh Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Taput Drs. H. Parhimpunan Marpaung mengatakan, "Upaya pengembangan SDM tenaga kerja Indonesia sudah tidak bisa ditunda lagi mengingat akan segera diberlakukannya secara penuh perdagangan bebas ASEAN Economy Community (AEC) pada tahun 2016, juga perdagangan bebas di wilayah ASIA (AFTA) serta menyongsong era perdagangan bebas dunia. Dimana bukan saja arus perdagangan bebas dalam bentuk barang namun juga tenaga kerja yang memungkinkan SDM asing memasuki lapangan kerja di Indonesia dari tingkat manajerial hingga tingkat teknisi atau operator."
"Ancaman tenaga kerja asing ini berpotensi mengancam lapangan kerja Indonesia jika SDM Indonesia tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk bersaing dengan SDM asing. Melalui Sertifikasi SKKNI inilah salah satu upaya pengembangan SDM Indonesia terutama tenaga kerja muda bidang TIK agar secara sistematis dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja sekaligus sebagai benteng pertahanan dari berbagai ancaman SDM tenaga kerja asing yang akan masuk Indonesia," lanjut Bupati Taput.
Bupati Taput berharap para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar dapat mempersiapkan diri untuk mendapatkan sertifikat sebagai bukti kepemilikan kompetensi standar yang dapat digunakan dalam mencari pekerjaan. Bupati juga berterimakasih kepada Kemenkominfo karena Kab. Taput mendapatkan kesempatan dalam pelaksanaan sertifikasi SKKNI bidang TIK ini.
Setelah acara bimtek dan sertifikasi dibuka secara resmi, Bupati Taput yang diwakili oleh Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Parhimpunan Marpaung, Kepala Dishubkominfo Taput Rudi Sitorus, S.Sos dan Kepala Bidang Kominfo Dishubkominfo Taput Giotto Sormin, SE memberikan cenderamata berupa ulos kepada Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemenkominfo Dr. Hendri Subiakto M.A, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan Drs. Ikbar Samekto, M.Si dan Direktur LSP Telematika Indonesia Victor Terinathe.
Penyelenggaraan bimtek dan sertifikasi ini dimaksudkan dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta mengimplimentasikan Permen Kominfo No. 24 tahun 2015 tentang pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai amanat UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, serta mengantisipasi pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.
Acara pembukaan kegiatan bimtek dan sertifikasi yang dilaksanakan selama 4 hari (17-20 Nopember 2015) ini bertempat di Aula Kantor Bupati Tapanuli Utara. Sementara kegiatan pembekalan (Pra Assesment) dan ujian kompetensi (Assesment) digelar di Laboratorium Komputer Perguruan Katolik Santa Maria Tarutung.
Sebanyak 50 orang peserta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pengantar berupa penjelasan materi uji kompetensi yang disampaikan oleh Direktur LSP Telematika Indonesia Viktor Terinathe, pra assesment yang akan dipandu oleh Tim Asesor (Freddy Wijaya, M. Yasir dan Iwan) serta assesment yang dilaksanakan oleh Tim Asesor tersebut.
Dalam laporannya sebagai ketua panitia pelaksana, Drs. Arifuddin, M.Si dalam acara pembukaan mengatakan "Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi berbasis SKKNI ini bertujuan membantu angkatan muda khususnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan bidang TIK, DI, DII, DIII bidang TIK yang berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya. Sasaran kegiatan ini adalah terwujudnya SDM Teknologi Komunikasi dan Informatika bagi angkatan kerja muda bidang kominfo yang lulus uji kompetensi dan berhasil memiliki sertifikat sebagai bukti kepemilikan kompetensi standar ataupun dapat dimanfaatkan dalam mencari lapangan kerja."
Arifuddin juga melaporkan bahwa kegiatan fasilitasi sertifikasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2013 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan berhasil membantu angkatan kerja muda mendapatkan sertifikat keahlian, Junior Programmer, Junior Network Administrator, Junior Graphic Designer, Junior Multimedia dan Grafika Fundamental, khususnya bagi angkatan kerja muda bidang TIK yang diselenggarakan di beberapa provinsi, kabupaten/kota.
Untuk Tahun 2015 BBPPKI Medan melaksanakan fasilitasi sertifikasi di 22 titik lokasi di 7 Provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dr. Hendri Subiakto, M.A. dalam bimbingan dan arahannya pada acara pembukaan mengatakan Sumber Daya Manusia bidang komunikasi dan informatika di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan bidang-bidang lain dan harus segera meningkatkan kualitasnya terutama dalam menghadapi masyarakat ASEAN 2016.
"Kabupaten-kabupaten kecil tidak boleh kalah bersaing dengan kota besar, untuk itulah kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas seperti bimtek dan sertifikasi ini dilaksanakan disini. Sudah banyak tokoh besar datang dari Tapanuli dan saya berharap para peserta yang hadir disini bisa menjadi bagian dari tokoh besar tersebut," kata Staf Ahli Menteri.
"Penyelenggaraan SKKNI ini patut disyukuri sebab banyak para pencari kerja yang rela menghabiskan dana dengan biaya sendiri untuk mendapatkan sertifikat SKKNI sedangkan para peserta yang lulus pada kegiatan ini akan mendapatkan sertifikat berlambang garuda berskala nasional secara gratis. Dan untuk kedepannya para pekerja yang tidak memiliki sertifikat SKKNI akan mendapatkan sanksi tidak boleh mendapatkan tender proyek pekerjaan," ujarnya kepada peserta.
Sementara itu Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan dalam kata sambutan yang dibacakan oleh Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Taput Drs. H. Parhimpunan Marpaung mengatakan, "Upaya pengembangan SDM tenaga kerja Indonesia sudah tidak bisa ditunda lagi mengingat akan segera diberlakukannya secara penuh perdagangan bebas ASEAN Economy Community (AEC) pada tahun 2016, juga perdagangan bebas di wilayah ASIA (AFTA) serta menyongsong era perdagangan bebas dunia. Dimana bukan saja arus perdagangan bebas dalam bentuk barang namun juga tenaga kerja yang memungkinkan SDM asing memasuki lapangan kerja di Indonesia dari tingkat manajerial hingga tingkat teknisi atau operator."
"Ancaman tenaga kerja asing ini berpotensi mengancam lapangan kerja Indonesia jika SDM Indonesia tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk bersaing dengan SDM asing. Melalui Sertifikasi SKKNI inilah salah satu upaya pengembangan SDM Indonesia terutama tenaga kerja muda bidang TIK agar secara sistematis dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja sekaligus sebagai benteng pertahanan dari berbagai ancaman SDM tenaga kerja asing yang akan masuk Indonesia," lanjut Bupati Taput.
Bupati Taput berharap para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar dapat mempersiapkan diri untuk mendapatkan sertifikat sebagai bukti kepemilikan kompetensi standar yang dapat digunakan dalam mencari pekerjaan. Bupati juga berterimakasih kepada Kemenkominfo karena Kab. Taput mendapatkan kesempatan dalam pelaksanaan sertifikasi SKKNI bidang TIK ini.
Setelah acara bimtek dan sertifikasi dibuka secara resmi, Bupati Taput yang diwakili oleh Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Parhimpunan Marpaung, Kepala Dishubkominfo Taput Rudi Sitorus, S.Sos dan Kepala Bidang Kominfo Dishubkominfo Taput Giotto Sormin, SE memberikan cenderamata berupa ulos kepada Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemenkominfo Dr. Hendri Subiakto M.A, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan Drs. Ikbar Samekto, M.Si dan Direktur LSP Telematika Indonesia Victor Terinathe.
Photo Liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar