DPRD dan Kapolres Taput Terima FPPKBB |
Seratusan orang Massa yang tergabung dalam Front Pejuang Pembela Kehormatan Bangso Batak ( FPPKBB ), Kamis 24 Mei 2012 sekitar pukul 10.00 Wib, melakukan aksi damai menyampaikan aspirasi ke-DPRD Taput, menuntut agar buku dengan Judul Tionghoa di Tarutung tulisan Sio Hong Wai alias Frederik Parluhutan segera direvisi, dan buku yang telah diedarkan segera ditarik dan dimusnahkan, karena menimbulkan/ menyinggung perasaan suku batak.
FPPKBB diterima oleh empat orang anggota DPRD Taput yakni Ottoniyer Simanjuntak, Poltak Pakpahan, Jasa Sitompul, dan Carles Simanungkalit, serta Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika, langsung memberikan sumpit panjang (tandok) berisi beras, sebagai tanda bahwa para orangtua/ tokoh adat, alim ulama akan memberikan tanda kepada pimpinan pemerintahan.
Usai memberikan tanda tersebut, orator yang terdiri dari Mardohar Tampubolon, Maruhum Lumbantobing, Vander Siregar, membacakan aspirasi yakni, agar buku dengan judul Tionghoa di Tarutung karangan Sio Hong Wai alias Frederik Parluhutan segera direvisi, dan buku yang telah beredar segera ditarik dari peredaran selanjutnya dimusnahkan. Karena buku tersebut telah menyinggung suku batak dengan menyebutkan bahwa orang batak “kanibal” (pemakan manusia).
Selain itu, mereka juga meminta kepada penulis agar meminta maaf kepada semua suku batak, melalui media elektronik maupun media cetak dihadapan notaris, dan berjanji agar perbuatan tersebut jangan terulang kembali. Dan bila permintaan ini tidak diindahkan, maka dalam waktu 3 kali 24 jam keluarga penulis harus meninggalkan Tarutung.
Sementara itu mewakili pimpinan DPRD Taput, Ottoniyer Simanjuntak berjanji akan menindak lanjuti aspirasi yang telah disampaikan FPPKBB sesuai prosedur , Sehingga Tapanuli Utara tetap kondusif” DPRD Taput berjanji akan menindak lanjuti aspirasi yang telah disampaikan, dan yakinlah dalam waktu dekat hasilnya akan diketahui. Sehingga masalah yang sedang kita hadapi tidak sampai menimbulkan perpecahan”.
Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika mengucapkan terima kasih kepada FPPKBB atas aksi damai yang telah dilakukan, karena aksi damai yang dilakukan berjalan sesuai aturan yang telah disepakati. Dan berharap kepada DPRD Taput agar secapatnya meminta kepada penulis buku Tionghoa di Tarutung segera merevisinya, sehingga situasi kondusif yang telah tercipta dapat terjaga.
Usai menyampaikan aspirasi, FPPKBB langsung membubarkan diri secara teratur dan meninggalkan halaman gedung DPRD Taput.
Photo liputan :
Baca juga : “Tionghoa di Tarutung” Dibedah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar