Mesjid Raya Assalam Aekbotik Desa Setia Kecamatan Pahae Jae Hancur
Gempa susulan kekuatan antara 0.5 – 5.1 SR Sabtu 18 Juni hingga Minggu 19 Juni di Pahae sebanyak 270 kali tercatat pada alat deteksi gempa di posko gempa Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara.
Gempa susulan yang masih di rasakan Masyarakat Pahae Kabupaten Tapanuli Utara, terjadi pada malam hari dengan kekuatan 5.1 SR dengan parameter gempa, waktu kejadian 18:58 Wib, Pusat Gempa 1.78 LU 99.14 BT, kedalaman 10 Km, sedangkan Gempa di rasakan di Sarulla IV-V MMI, Sibolga IV MMI, Tarutung IV MMI.
Kejadian tersebut menyebabkan Masyarakat panik, berhamburan keluar dari rumah dan serta enggan tinggal di dalam rumah sampai menjelang pagi.
Rumah yang mengalami kerusakan diakibatkan gempa utama 14 Juni 2011, telah bergeser dari pondasinya sehingga Pihak BMKG menghimbau Masyarakat yang memiliki rumah yang telah mengalami kerusakan yang cukup parah agar tidur di tenda yang telah di sediakan oleh Posko.
Ketua Tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Rifwar Kamin, Ssi, Minggu 19 Juni di ruangan kerjanya menjelaskan, gempa-gempa kecil masih dirasakan oleh masyarakat namun kekuatanya berkisar antara 2.9 -4.3 SR.
Jasa Siotompul 19 Juni menjelaskan, akibat gempa susulan yang telah terjadi pada 18 Juni kemarin, mengakibatkan Mesjid Raya Assalam Aekbotik Desa Setia Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara, terpaksa diratakan dengan tanah, sebab seluruh bagunan sudah keropos akibat gempa tersebut. Hal itu di lakukan agar para jemaah dapat menunaikan ibadahnya setiap harinya, juga sholat Jumat yang akan datang direncanakan menggunakan tenda sebelum mesjid tersebut dibangun kembali, diperkirakan untuk mendirikan Mesjib tersebut, dibutuhkan dana sebesar Rp 1, 5 M.
Parlautan Gultom selaku Ketua Panitia Pembangunan Mesjid Raya Assalam Aekbotik Desa Setia Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara, menjelaskan mesjid tersebut dibangun Tahun 1979 lalu, saat ini mesjid tersebut telah berusia 35 Tahun. Pihaknya akan mengupayakan pembangunan mesjid tersebut dengan konstruksi yang lebih kuat dari sebelumnya.
Hasil pantauan BONPAS di lapangan, warga yang bermukim di daerah Pahae masih trauma dengan guncangan-guncangan gempa kecil yang selalu menghantui, sebab kondisi rumah tinggal milik warga saat ini sudah semakin memprihatinkan, tidak tertutup kemungkinan jika goyangan tersebut masih berlanjut, maka warga yang bermukim di daerah tersebut akan kehilangan rumah tinggal.
Sementara di Kecamatan Simangumban Kabupaten Tapanuli Utara, ada pererubahan data akibat gempa susulan yaitu, rumah warga menjadi 7 unit rusak berat, rusak sedang 2 Unit, rusak ringan 34 Unit, gereja rusak ringan 1 unit, rusak sedang 1 unit, SMP rusak sedang 1 Unit, SMA rusak ringan 1 unit, rumah dinas Puskesmas rusak ringan 1 unit, Jembatan Rambing rusak ringan 1 Unit. (Janu/Bonpas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar