Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan penanganan pascagempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, pada Selasa (14/6), berjalan baik.
"Ketika mendarat di Jenewa saya sudah mendapat laporan, ada gempa di Tapanuli Utara. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, ada kerusakan ringan, ada yang berat tetapi sudah bisa ditangani dengan baik," kata Presiden dalam jumpa pers dengan wartawan Indonesia di Hotel Imperial, Tokyo, Kamis.
Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono guna memastikan bahwa proses penanganan pascabencana berjalan sebagaimana mestinya termasuk penanganan korban ataupun bantuan.
Presiden SBY beserta rombongan mendarat di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu siang. Presiden melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan Kaisar Akihito.
Kedatangan Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono disambut oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Muhmmad Lutfi.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Jepang, Presiden akan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada anak-anak Jepang korban gempa bumi dan tsunami, Maret 2011.
Presiden Yudhoyono mengatakan, kunjungan ke Jepang untuk menyampaikan solidaritas dan bantuan rakyat Indonesia kepada Jepang. "Rombongan akan menuju daerah bencana untuk bertemu masyarakat yang terkena bencana, untuk memberikan bantuan dan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada sahabat-sahabat mereka di Jepang," ujar Presiden dalam konferensi pers.
Kepala Negara yang didampingi Ani Yudhoyono akan berada di Jepang pada 16-18 Juni 2011.
Di Jepang, Presiden juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naoto Kan serta serangkaian pertemuan lain. Presiden dan rombongan juga dijadwalkan mengunjungi salah satu pusat penampungan korban gempa bumi dan tsunami di kawasan yang paling hebat terpukul bencana di Jepang.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang untuk mengekspresikan perasaan simpati dan empati sebagai pemimpin dan juga mewakili simpati masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
Di Tokyo, Presiden akan memberikan kuliah umum di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) berjudul "Responding to International Challanges, Strengthening Indonesia-Japan Relation" yang akan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri atas politisi, akademisi, pebisnis, dan masyarakat Jepang.
Kepala Negara dan rombongan direncanakan tiba kembali di Indonesia pada Sabtu malam, 18 Juni 2011. (Victor AS/Ant)
(http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=280976)
Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono guna memastikan bahwa proses penanganan pascabencana berjalan sebagaimana mestinya termasuk penanganan korban ataupun bantuan.
Presiden SBY beserta rombongan mendarat di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu siang. Presiden melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan Kaisar Akihito.
Kedatangan Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono disambut oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Muhmmad Lutfi.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Jepang, Presiden akan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada anak-anak Jepang korban gempa bumi dan tsunami, Maret 2011.
Presiden Yudhoyono mengatakan, kunjungan ke Jepang untuk menyampaikan solidaritas dan bantuan rakyat Indonesia kepada Jepang. "Rombongan akan menuju daerah bencana untuk bertemu masyarakat yang terkena bencana, untuk memberikan bantuan dan menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada sahabat-sahabat mereka di Jepang," ujar Presiden dalam konferensi pers.
Kepala Negara yang didampingi Ani Yudhoyono akan berada di Jepang pada 16-18 Juni 2011.
Di Jepang, Presiden juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naoto Kan serta serangkaian pertemuan lain. Presiden dan rombongan juga dijadwalkan mengunjungi salah satu pusat penampungan korban gempa bumi dan tsunami di kawasan yang paling hebat terpukul bencana di Jepang.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang untuk mengekspresikan perasaan simpati dan empati sebagai pemimpin dan juga mewakili simpati masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
Di Tokyo, Presiden akan memberikan kuliah umum di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) berjudul "Responding to International Challanges, Strengthening Indonesia-Japan Relation" yang akan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri atas politisi, akademisi, pebisnis, dan masyarakat Jepang.
Kepala Negara dan rombongan direncanakan tiba kembali di Indonesia pada Sabtu malam, 18 Juni 2011. (Victor AS/Ant)
(http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=280976)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar