“Saya minta maaf atas keterlambatan saya, namun keterlambatan ini bukan berarti tidak peduli dengan kajadian tersebut, saat gempa pertama pada 14 Juni lalu, saya langsung kontek dengan Bupati Tapanuli Utara, namun apa boleh buat pada hari ke 13 ini kita baru dapat berjumpa.
Kami berharap keterlambatan ini jangan dijadikan menjadi salah satu tali pemisah di antara kita, namun harus menjadi salah satu perekat persaudaran kita satu sama lain. Dari laporan yang kami terima di lapangan serta hasil survey kami, penanganan bencana alam ini dengan cepat ditangani oleh pihak Pemkab Tapanuli Utara, dengan menurunkan instansi terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Ini salah satu kebanggan bagi kami, terima kasih atas kesigapan Pemkab Tapanuli Utara, kedepan saya yakin daerah Kabupaten Tapanuli Utara, akan semakin kompak dan semakin maju, dengan kekompakan serta kebersamaan yang dimiliki, sebagai bentuk kepeduliaan kami kami membantu Rp 75 Juta, namun jangan dilihat dari nilainya, tetapi lihatlah dari ketulusan hati kami, terangnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Pahae salah satu daerah rawan gempa, oleh sebab itu warga yang bermukim di daerah tersebut agar berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah saat akan membangun atau mendirikan rumah tinggal, sehingga saat datang gempa bagunan tersebut dapat bertahan.
Hanya saja kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab Dialah yang memiliki bumi ini, semoga dengan tata ruang yang kita programkan nantinya di setujui olehNya.
Bupati Tapanuli Utara, Torang Lumbantobing, dalam kata sambutannya menjelaskan, pasca gempa yang terjadi di Pahae Tapanuli Utara, pada 14 Juni lalu, sekitar Pkl 07 : 00 Wib, dan gempa susulan sekitar Pkl 10:30 Wib, yang mengakibatkan kerusakan pada rumah tinggal penduduk di empat Kecamatan, yakni Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, dan Kecamatan Simangumban, rumah tinggal warga sebanyak 2.349 unit, sekolah dan perkantoran milik Pemerintah sebanyak 30 Unit, sedangkan rumah ibadah sebanyak 32 unit, keseluruhan jumlah tersebut sudah termasuk kerusakan ringan dan Kerusakan berat.
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan yang terus mengalir hingga saat ini, hal tersebut sebagai wujud kepedulian mereka terhadap korban gempa di daerah ini. Sedangkan uluran bantuan sangat banyak dari berbagai intansi swasta seperti dari PT. Torganda hingga hari ini datang mengulurkan bantuan terhadap korban bencana Alam di daerah kita ini.
Harapan kami ke depan agar Gubernur Sumatera Utara, dapat memberikan perhatian lebih lagi kepada korban bencana alam, dengan mewujudkan pendirian rumah tinggal bagi warga korban, salah satu komitmen kami, sehingga para korban bencana alam di daerah ini dapat tinggal di rumah milik mereka, sebab sudah banyak di antara mereka tidak memiliki rumah tinggal saat ini, terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Tumbur Hutabarat SE, menjelaskan hingga saat ini pemerhati korban bencana alam masih banyak yang datang mengulurkan tangan atas kejadian tersebut. Diantaranya PT. Torganda pada 27 Juni telah menyalurkan bentuan sebanyak 5 ton beras dan bantuan lainnya, ini salah satu perhatian yang sangat bermanfaat bagi para korban bencana alam, masih banyak lagi dari berbagai pengusaha lainya.
Sabar Sitorus, selaku utusan dari PT. Torganda juga menyampaikan titip salam atas korban bencana alam di Tapanuli Utara, sebagai wujud kepeduliannya telah mengutus mereka untuk memberikan perhatian berupa bantuan atas bencana gempa tersebut, dengan harapan semoga warga dapat tabah serta semakin dekat kepada Tuhan, terangnya singkat.
Bantuan dari PT. Torganda langsung di serahkan kepada Ketua Posko bencana alam di Kantor Camat Padae Jae, di saksikan oleh Uspika Kecamatan Pahae Jae.
Kami berharap keterlambatan ini jangan dijadikan menjadi salah satu tali pemisah di antara kita, namun harus menjadi salah satu perekat persaudaran kita satu sama lain. Dari laporan yang kami terima di lapangan serta hasil survey kami, penanganan bencana alam ini dengan cepat ditangani oleh pihak Pemkab Tapanuli Utara, dengan menurunkan instansi terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Ini salah satu kebanggan bagi kami, terima kasih atas kesigapan Pemkab Tapanuli Utara, kedepan saya yakin daerah Kabupaten Tapanuli Utara, akan semakin kompak dan semakin maju, dengan kekompakan serta kebersamaan yang dimiliki, sebagai bentuk kepeduliaan kami kami membantu Rp 75 Juta, namun jangan dilihat dari nilainya, tetapi lihatlah dari ketulusan hati kami, terangnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Pahae salah satu daerah rawan gempa, oleh sebab itu warga yang bermukim di daerah tersebut agar berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah saat akan membangun atau mendirikan rumah tinggal, sehingga saat datang gempa bagunan tersebut dapat bertahan.
Hanya saja kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab Dialah yang memiliki bumi ini, semoga dengan tata ruang yang kita programkan nantinya di setujui olehNya.
Bupati Tapanuli Utara, Torang Lumbantobing, dalam kata sambutannya menjelaskan, pasca gempa yang terjadi di Pahae Tapanuli Utara, pada 14 Juni lalu, sekitar Pkl 07 : 00 Wib, dan gempa susulan sekitar Pkl 10:30 Wib, yang mengakibatkan kerusakan pada rumah tinggal penduduk di empat Kecamatan, yakni Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, dan Kecamatan Simangumban, rumah tinggal warga sebanyak 2.349 unit, sekolah dan perkantoran milik Pemerintah sebanyak 30 Unit, sedangkan rumah ibadah sebanyak 32 unit, keseluruhan jumlah tersebut sudah termasuk kerusakan ringan dan Kerusakan berat.
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan yang terus mengalir hingga saat ini, hal tersebut sebagai wujud kepedulian mereka terhadap korban gempa di daerah ini. Sedangkan uluran bantuan sangat banyak dari berbagai intansi swasta seperti dari PT. Torganda hingga hari ini datang mengulurkan bantuan terhadap korban bencana Alam di daerah kita ini.
Harapan kami ke depan agar Gubernur Sumatera Utara, dapat memberikan perhatian lebih lagi kepada korban bencana alam, dengan mewujudkan pendirian rumah tinggal bagi warga korban, salah satu komitmen kami, sehingga para korban bencana alam di daerah ini dapat tinggal di rumah milik mereka, sebab sudah banyak di antara mereka tidak memiliki rumah tinggal saat ini, terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Tumbur Hutabarat SE, menjelaskan hingga saat ini pemerhati korban bencana alam masih banyak yang datang mengulurkan tangan atas kejadian tersebut. Diantaranya PT. Torganda pada 27 Juni telah menyalurkan bentuan sebanyak 5 ton beras dan bantuan lainnya, ini salah satu perhatian yang sangat bermanfaat bagi para korban bencana alam, masih banyak lagi dari berbagai pengusaha lainya.
Sabar Sitorus, selaku utusan dari PT. Torganda juga menyampaikan titip salam atas korban bencana alam di Tapanuli Utara, sebagai wujud kepeduliannya telah mengutus mereka untuk memberikan perhatian berupa bantuan atas bencana gempa tersebut, dengan harapan semoga warga dapat tabah serta semakin dekat kepada Tuhan, terangnya singkat.
Bantuan dari PT. Torganda langsung di serahkan kepada Ketua Posko bencana alam di Kantor Camat Padae Jae, di saksikan oleh Uspika Kecamatan Pahae Jae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar