Pasca gempa yang terjadi di Sarulla Kabupaten Tapanuli Utara, (14/6) lalu, yang mengakibatkan warga di Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara, hingga saat ini tidur di bawah tenda, sebab mereka masih enggan masuk rumah.
Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Tumbur Hutabarat SE, menjelaskan hasil pendataan di lapangan, rumah warga di empat Kecamatan tersebut sebanyak 2. 349 Unit, sekolah dan perkantoran milik Pemerintah sebanyak 30 Unit, sedangkan Rumah ibadah sebanyak 32 unit, keseluruhan jumlah tersebut sudah termasuk kerusakan ringan dan Kerusakan berat.
Untuk memperbaiki kerusakan tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 100 Milyar, namun hingga saat ini masih dilakukan pendataan secara komprehensif di lapangan, terangnya.
Salah seorang Warga Pahae, Taput, (22/6) menjelaskan, “dalam pendataan kerusakan akibat gempa yang telah terjadi, pihak tim survei telah melakukan pendataan yang benar, serta menilai kerusakan bangunan miliknya masing-masing. Sehingga dalam pengalokasian dana tepat sasaran dan tepat guna.
Selain itu masih ditemukan di lapangan warga enggan memberikan keterangan rumah miliknya yang rusak akibat gempa tersebut, hal itu tentunya mengakibatkan kewalahan bagi para petugas pendata di lapangan, tegasnya.
janu/waspada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar