Sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara yang berasal dari Daerah Pemilihan IX meliputi Taput, Humbahas, Tobasa, Samosir, Sibolga, Tapteng dan Padang Sidempuan melakukan Kunjungan Kerja (kunker) ke Tapanuli Utara yang diterima langsung Bupati Taput di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Kunker Anggota DPRDSU dipimpin Fernando Simanjuntak (Golkar) bersama Sarma Hutajulu (PDI-P), Tigor Lumbantoruan (PKB), Juliski Simorangkir (PKPI), dan Donald Lumbanbatu (Gerindra) bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat yang akan direkomendasikan/diusulkan pada sidang pembahasan P.APBD Propsu 2015 serta APBD Propsu 2016.
Bupati Taput Drs. Nikson Nababan menyatakan menyambut baik kunker anggota DPRDSU tersebut seraya berharap merupakan awal menjalin kerjasama dan komunikasi antara Pemkab Taput dengan para anggota DPRDSU sebagai lembaga penyalur aspirasi rakyat. Bupati Nikson Nababan memaparkan bahwa saat ini Pemkab Taput fokus dalam pembangunan dibidang infrastruktur jalan dan irigasi untuk mencapai sasaran sebagai lumbung pangan, disamping bidang-bidang penting lainnya.
“Kami berpikir bahwa salah satu instrumen penting percepatan pembangunan di bonapasogit ialah ketersediaan akses transportasi yang memadai baik jalur darat maupun udara karena diyakini mampu memacu gairah perkembangan perekonomian yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat”,ujar Bupati.
Ada dua titik jalur tranportasi yang merupakan jalan milik Pempropsu yang harus mendapat perhatian besar yakni jalur Silangit-Muara dan jalur Pangaribuan-Garoga yang kondisinya memprihatinkan dan rusak berat. “Jalur Silangit-Muara sangat vital karena merupakan akses transportasi dari bandara Silangit menuju kawasan Danau Toba, sementara jalur Pangaribuan-Garoga juga sangat penting, dimana garoga merupakan daerah yang kaya akan potensi alam dan pertaniannya sehingga dibutuhkan akses pengangkutan hasil-hasil bumi. Untuk itu pemkab Taput berharap melalui para anggota DPRDSU khususnya dari Dapil IX mempertanyakan kejelasan pembangunan kedua titik jalur transportasi tersebut ke pihak Pemerintah Propinsi Sumatera Utara“, ujar Bupati.
“Disamping itu, kami juga berharap kepada para anggota DPRDSU yang melakukan kunker agar memperhatikan kelanjutan pengembangan bandara Silangit menjadi Bandara Internasional, terkait penyataan Direktur Angkasa Pura II yang akan mengembalikan pengoperasionalan Bandar udara tersebut ke pihak Kemenhub. Terus terang, masyarakat Tapanuli yang berada di kawasan Danau Toba merasa tersakiti dengan pernyataan tersebut, karena alasan tidak profit padahal sesuai hasil kajian Tim Ahli ITB bandara tersebut sangat layak untuk dijadikan sebagai bandara internasional”, ungkap Bupati.
Sebagai gambaran dengan harga tiket yang tinggi, tahun 2014 lonjakan penumpang mencapai 700 persen, artinya bila ada strategi manajemen yang mumpuni dimungkinkan adanya peningkatan persentase profit kedepan, sementara terkait masalah pembebasan lahan pemkab siap membantu AP II sehingga pengembangan bandara tersebut tidak terkendala “, tegas Bupati.
Bupati Taput menambahkan, “pentingnya pengembangan bandara Silangit menjadi bandara internasional dalam percepatan pembangunan di Taput serta daerah lainnya di kawasan Danau Toba karena menjadi pintu gerbang bagi masuknya investor, wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut. Disamping itu waktu tempuh Medan-Taput yang mencapai 8 jam lebih berpengaruh besar dalam pemasaran hasil bumi dan turut mengurangi minat para wisatawan berkunjung ke daerah tersebut, untuk itu sangat dibutuhkan dukungan politik dari para anggota DPRDSU dalam mengatasi kendala-kendala tersebut”, tambahnya.
Menyikapi aspirasi dan harapan Bupati Taput tersebut, Ketua Tim Kunker Fernando Simanjuntak berjanji akan menjadikannya sebagai rekomendasi/usulan dalam rapat pembahasan P.APBD 2015 dan R.APBD Propsu 2016. “Khusus untuk pembangunan dua jalur transportasi yakni Silangit-Muara dan jalur Pangaribuan-Garoga, akan menjadi skala prioritas kami, dan akan mendesak Pempropsu secepatnya melakukan perbaikan untuk kedua jalan tersebut”, ucapnya.
Sementara itu Sarma Hutajulu, Anggota DPRSU partai PDI-P mengusulkan agar Pemkab Taput dan Pihak AP II duduk bersama membahas realisasi pengembangan pembangunan bandara silangit agar menjadi bandara internasional. “Pemkab dan AP II harus mencari solusi terbaik terkait kendala-kendala yang dihadapi agar dana yang sudah dianggarkan tidak dialihkan kedaerah lainnya, jadi kedua pihak harus menjalin komunikasi yang lebih baik, demi pembangunan bandara tersebut”, ujarnya. Sarma juga berharap agar pemkab Taput lebih proaktif dengan membuat langkah-langkah lebih konkrit, kami akan memberi dukungan politik agar secepatnya dilakukan pengembangan bandara tersebut.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ass. Ekbang Drs. Parsaoran Hutagalung, Kadis Pendidikan Jamel Panjaitan, Kadis Pertanian Marco Panggabean, Kadis Kimbangwil Baginda Hutabarat, dan Kabag Pengendalian Program Eliston Lumbantobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar