Kamis 18 Juni 2015. Untuk percepatan perwujudan Visi Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan, ketahanan informasi menjadi perlu dibudayakan di lingkungan petani Taput.
Hal itu terungkap dalam arahan Bupati Taput diwakili Asisten Ekbang Drs. Parsaoran Hutagalung pada pembukaan sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pertanian dan perkebunan yang dihadiri oleh Camat, Koordinator PPL, Gapoktan se-Taput di Aula Kantor Bupati Tarutung Kamis (18/6).
“informasi pra tanam, pasca panen, dan pasar serta harga pasar perlu diketahui oleh pelaku pertanian di setiap desa di Taput, sedemikian dapat dihindarkan over produksi dan pemangkasan jalur produksi, pada akhirnya ketahanan pangan dan kemakmuran ekonomi petani dapat diwujudkan”, ungkap Bupati.
“Penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari di masa sekarang telah menjadi kebutuhan manusia umumnya, dan hal itu tidak terlepas dari sektor pertanian. Hal itu menjadi pendorong bagi Pemkab sehingga memfasilitasi para PPL di Taput dengan perangkat komputer jinjing (laptop) yang diserahkan Bupati kepada PPL sebanyak 25 unit kemarin (17/6)”, sebut Asisten Ekbang.
“Kelemahan mendasar selama ini di kalangan petani adalah kurangnya pemahaman tentang rencana tanam (jenis produksi), pemasaran (pasca panen) dan harga pasar, sering petani kita melakukan pertanaman komoditi tertentu tanpa memperhitungkan produksi daerah lain sehingga terjadi over produksi dan pada akhirnya menimbulkan kerugian bagi petani karena harga jual menjadi lemah”, tegas Asisten Ekabng.
Wakil Rektor III IT Del Laguboti Denny Lumbantoruan diawal paparan mengatakan, bahwa “akibat kurangnya pemahaman petani mempergunakan teknologi informasi, berakibat kepada lemahnya harga jual hasil produksi pertanian dan perkebunan petani di Taput. Tantangan inilah yang membawa ITDel membangun suatu aplikasi yang dinamai Agromob dengan berbasis web, dan mobile serta dilengkapi sms getway sebagai fasilitas bagi para petani untuk mengirim data pertanian ke instansi terkait ataupun untuk mengetahui harga komoditi dan lainnya”, sebut Deny.
“Aplikasi Agromob menjadi salah satu aplikasi yang dapat membantu petani untuk mempertimbangkan tanam yang menguntungkan untuk ditanam pada kurun waktu dan lokasi tertentu. Selain itu petani juga dapat menyimpan data hasil panen pada aplikasi agar masyarakat lain yang sedang membutuhkannya dapat mengetahuinya”, urai Denny.
“Selain untuk keperluan petani sendiri aplikasi ini dapat menguntungkan bagi birokrasi, khususnya yang membidangi pertanian, karena dengan tersedianya data yang valid didalam sistem maka kebijakan atau keputusan yang akan diambil oleh Pemkab Taput dibidang ketahanan pangan akan lebih realistik sesuai dengan kondisi lapangan”, papar Deny.
Tertarik dengan sistem aplikasi yang dikembangkan ITDel ini, para Camat dan PPL serta Dinas terkait sepakat untuk mempergunakan aplikasi ini guna membangun ketahanan pangan Taput.
Selain mensosialisasikan aplikasi Agromob ITDel juga mengenalkan aplikasi “KAWAL DESAKU” berbasis yang diperuntukkan bagi Pemerintah Desa. Aplikasi Kawal Desa ini mengidentifikasi pengelolaan anggaran desa dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sehingga dapat diakses oleh publik.
“Dengan aplikasi ini diharapkan pemanfaatan alokasi/dana desa dapat lebih efektif, efisien dan transparan serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa lebih ditingkatkan”, tandas Deny.
Wakil rektor III ITDel Deny Lumbantoruan didampingi dua orang mahasiswa yaitu Fitri Juliana Manurung dan Ian Sembiring.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar