Jumat, 12 Juni 2015. Bupati Taput Drs. Nikson Nababan menginstruksikan manajemen RSUD Tarutung untuk lebih meningkatkan kinerjanya terkait layanan kesehatan kepada pasien yang berobat ke Rumah Sakit tersebut.
“Saya instruksikan supaya pihak RSUD Tarutung ini lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat khususnya pasien yang datang berobat, baik dari sisi kemudahan pelayanan administrasi maupun dalam proses pengobatan penyakit pasien”, ujar Bupati ketika melakukan sidak melihat langsung situasi dan kondisi pelayanan RSUD Tarutung.
Bupati meminta supaya semua pegawai baik tenaga adminstrasi, paramedis dan tenaga medis melakukan pelayanan prima, seperti cepat, tanggap, dan empati. Budaya 3S (Sapa, Salam dan senyum) wajib dilakukan sehingga pasien merasa nyaman ketika menjalani proses pengobatan. Kebersihan dan keasrian lingkungan serta ruangan pasien harus ditingkatkan, karena hal itu turut membantu kesembuhan penyakit yang diderita sang pasien.
“Pada umumnya keramahan dan kesigapan para petugas dalam memberi pelayanan serta kondisi ruangan dan lingkungan yang bersih dan asri, sangat membantu percepatan penyembuhan penyakit sang pasien”, ujarn Bupati.
Kesiapan dan kemampuan teknis SDM RSUD Tarutung dalam memberikan pelayanan juga menjadi sorotan Bupati, karena diyakini menjadi salah satu unsur penting pendukung meningkatnya kualitas layanan kesehatan suatu Rumah Sakit.
“Saya berharap pihak manajemen membuat suatu terobosan dalam mengubah pola pikir (mindset) para petugas untuk berorientasi ke pelayanan publik, seperti memiliki empati terhadap kondisi pasien, anggaplah mereka bahagian keluarga kita sehingga dapat merasakan rasa sakit yang diderita pasien”, himbaunya.
Menyikapi instruksi Bupati Taput tersebut, Plt. Direktur RSUD Tarutung dr. Ganda Nainggolan memaparkan telah memikirkan dan membuat upaya-upaya perbaikan kualitas pelayanan RS. Salah satu upaya yaitu membangun pola pikir (mindset) para petugas dalam memberi layananan kesehatan yakni menganggap sang pasien merupakan bahagian keluarga sendiri dan menyadari bahwa RS merupakan sumber memberi nafkah bagi keluarga. “Paramedis dan tenaga medis harus mampu merasakan kesakitan yang dialami pasien, sehingga memberikan pelayanan dengan cepat, tanggap dan tulus. Para petugas juga harus menyadari bahwa RSUD juga merupakan sumber menafkahi keluarga, sehingga tidak melakukan perbuatan yang tidak baik, namun melakukan tugasnya dengan tulus. Terkait dengan itu dalam waktu dekat kita akan melakukan kegiatan motivasi bagi petugas RSUD Tarutung dengan mengundang motivator nasional”, ujarnya.
dr. Ganda Nainggolan menambahkan, “pihaknya juga telah mengupayakan perbaikan sistem administrasi dengan menggunakan sistem aplikasi SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) sehingga diharapkan nantinya tercipta pelayanan kesehatan RS yang transparan dan akuntabel. Disamping itu pihak RS juga melakukan upaya penataan lingkungan yang asri dan tertata sesuai kemampuan pihak manajemen”.
“Kedepan, dengan upaya-upaya ini kualitas pelayanan kesehatan pada RSUD Tarutung dapat meningkat, sehingga para pasien tidak lagi keluar taput untuk berobat, namun sudah memprioritaskan untuk berobat ke RS ini. Bahkan kedepannya kita harapkan RSUD ini menjadi rujukan bagi RS yang lain, hal itu tentu dengan syarat pihak manajemen mampu memenuhi kriteria-kriteria pelayanan kesehatan yang berkualitas”, harapnya.
Sardi Situmeang (65 thn), salah seorang pasien mengutarakan kepada Bupati Taput, bahwa dirinya merasakan perbaikan pelayanan kesehatan yang dirasakannya. “Para perawat dan dokter sudah memberikan layanan dengan ramah, cepat dan tanggap. Kondisi kebersihan ruangan juga sudah diprioritaskan, sehingga saya lebih merasa nyaman amang Bupati”,ungkapnya.
Turut hadir mendapingi Bupati Sekdakab Taput Edward R Tampubolon, SE dan Kadis Pasar dan Kebersihan Jonni Manalu.
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar