Senin, 29 Juni 2015. Bupati Tapanuli Utara Drs.Nikson Nababan menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada masyarakat 6 desadi sipahutar yang mengalami gagal panen akibat tertimpa bencana alam puting beliung dan hujan es baru-baru ini.
Bupati Taput didampingi Kakan Ketahanan Pangan Taput Sofian Simanjuntak memberikan secara simbolis bantuan tanggap darurat berupa bantuan beras kepada perwakilan masyarakat 6 desa bertempat di Gereja HKBP Siabalabal 3 Sipahutar.
Bupati Taput dalam sambutannya mengatakan bahwa penyaluran bantuan susulan berupa pemberian beras tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi krisis pangan yang kemungkinan timbul akibat gagalnya panen padi di daerah tersebut. “Bantuan ini merupakan susulan disamping bantuan yang sudah disalurkan dulu, kiranya bisa bermanfaat dan dapat meringankan beban masyarakat di 6 desa ini”,ujarnya.
Bupati juga mengajak semua masyarakat untuk merenung kembali penyebab peristiwa bencana yang terjadi di desa tersebut dan juga daerah lain di wilayah Taput. “Kita sebagai umat manusia sudah cenderung egosentrik dan hedonisme dengan melakukan penebangan kayu tanpa berpikir melestarikannya”, ucapnya. Hutan-hutan di Taput mayoritas sudah gundul akibat penebangan kayu yang terjadi terus-menerus tanpa adanya penanaman pohon kembali, hal inilah yang menimbulkan bencana seperti longsor dan juga puting beliung yang melanda desa ini”, lanjut Bupati Nikson.
“Saya menghimbau dan mengajak semua masyarakat Taput termasuk penduduk 6 desa ini untuk melakukan penanaman kembali pohon di lingkungan sekitar sehingga diharapkan kedepan mampu meminimalisir terjadinya bencana alam, untuk bibit-bibit pohon seperti pinus, mahoni dan jenis bibit pohon lainnya, Pemkab Taput telah menyediakannya, silahkan saudara mengajukan permohonan untuk mengambil bibit tersebut ke Dinas Kehutanan Taput”, ajaknya.
Selain pemberian beras, juga dilakukan pemberian sarana pertanian pembuatan POC oleh Bupati Taput. “Pemkab tidak ingin hanya memberi bantuan instan saja, tapi juga akan memikirkan dan memberi bantuan untuk jangka panjang khususnya dibidang pertanian”, ungkap Bupati.
“Dengan sarana pertanian, para petani dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan pestisida kimia yang selain menimbulkan biaya produksi yang tinggi, juga merusak kesehatan lahan dan juga kesehatan konsumen”, ujarnya. “Jadi pemkab Taput akan mendorong penggunaan pupuk organik dengan penggunaan kompos dan pupuk organik cair serta pestisida nabati, karena akan mengurangi biaya yang ditanggung petani, serta harga hasil bumi akan tinggi akibat pola komsumsi masyarakat saat ini yang cenderung mengkomsumsi bahan organik”, jelas bupati.
Kakan Ketahanan Pangan Sofian Simanjuntak menerangkan bahwa pemberian bantuan tanggap darurat tersebut untuk membantu masyarakat yang gagal panen akibat tanaman padi masyarakat yang rusak. Sofian menerangkan sesuai Peraturan Menteri Sosial RI No. 20 tahun 2012 tentang prosedur dan mekanisme penyaluran cadangan beras pemerintah untuk penanganan tanggap darurat, jumlah bantuan beras 400 gram per orang. Keenam desa tersebut mendapat bantuan beras sebanyak 3.158 kg untuk 166 KK (564 jiwa) dengan rincaian Desa Siabalabal III 91 KK, Siabalabal II 8 KK, Siabalabal V 3 KK, Aek Nauli I 9 KK, Onan Runggu I 1 KK dan desa Sipahutar III 4 KK.
Badai puting beliung dan hujan es menerpa dusun Simarhompa desa Siabalabal III Kecamatan Sipahutar-Tapanuli Utara dan desa lainnya kamis (7/5) lalu mengakibatkan puluhan rumah penduduk dan sekolah mengalami kerusakan. Akibat peristiwa tersebut 50 unit rumah rusak ringan, 10 unit rumah mengalami rusak berat dan 1 unit sekolah juga mengalami kerusakan berat, namun tidak menimbulkan korban jiwa serta mengakibatkan tanaman padi rusak dan mengakibatkatkan gagal panen.
Turut hadir Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Longgos Pandiangan, Kepala Dinas Pertanian Marco Panggabean, Uspika dan Camat Sipahutar
Photo liputan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar