"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Sabtu, 28 Januari 2012

Siswa SMAN 1 Pahae Jae Gunakan MPLIK Mencari Soal-soal UN

Ka SMA N 1 Pahae Jae Manahara Simangunsong
bersama Kabid Informatika Dishubkominfo
Taput Giotto Sormin sedang berbincang
Bagi banyak pihak (PNS), hari sabtu adalah masa meregangkan otot setelah berkutat bekerja selama lima hari penuh, namun bagi Tim MPLIK bukan demikian.


Tim MPLIK Taput mencoba menterjemahkan pesan Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing kepada Tim MMPLIK yang meminta agar seluruh sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK dapat dikunjungi tuntas pada tahun 2012, sehingga ketertinggalan siswa pada penguasaan informasi melalui internet dapat sedikit dihilangkan.

Sabtu 28 Januari 2012 Tim MPLIK Tapanuli Utara berkunjung ke SMA Negeri 1 Pahae Jae di Sarulla. hanya dan untuk mencoba berbagi dengan para siswa di sekolah ini.

Tiba di SMA N 1 Pahae Jae, diterima oleh Kepala Sekolah, Manahara Simangunsong, setelah berbincang beberapa saat seputar penetrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah ini selanjutnya Tim MPLIK mulai mempersiapkan sarana dan prasarana MPLIK untuk dapat segera online.

Kali ini Tim MPLIK mempersiapkan dua unit MPLIK khusus untuk akses internet dan satu unit untuk pembelajaran penggunaan komputer berbasis linux.

Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan internet, guru yang ditugasi mendampingi siswa mengarahkan siswa untuk menemukan berbagai jenis soal-soal UN sebagai upaya persiapan sekolah menghadapi ujian UN kelas XII ditahun ini.

Tampak para siswa kelas XII antusias menjelajah di global internet dan mencoba menemukan beragam soal-soal dan kunci jawaban soal yang ada.

Tim MPLIK yang turut mendampingi dan memberikan arahan kepada para siswa turut senang melihat dan memperhatikan semangat yang tampak dari para siswa yang berkesempatan sebagai penjelajah di global internet.

Dari perbincangan Tim MPLIK dengan Kepala Sekolah, Guru TIK dan para siswa di lokasi, dapat diketahui bahwa para siswa belum pernah memperoleh pembelajaran komputer tentang sistem operasi dan aplikasi berbasis linux dan lainnya, kecuali hanya berbasis Microsoft Windows, namun demikian para siswa tidak mengalami banyak kesulitan dalam mempergunakan komputer berbasis linux.

Pada kunjungan kali ini, siswa yang diberikan kesempatan oleh sekolah ini hanya siswa kelas XII, sedangkan kelas X dan XI belum, hal itu disebabkan pola pikir yang dibangun Kepala Sekolah dan Guru Tik adalah kepentingan menghadapi UN yang akan datang.

Belajar Di Ruang Kelas Darurat

Hal yang patut menjadi perhatian di sekolah ini, pasca gempa tahun lalu (2011), dimana sekolah ini luluh lantak, kondisi mana masih sangat tampak di lingkungan sekolah.

Sampai dengan saat ini sebahagian dari kelas siswa masih harus belajar di ruang darurat, dan pada masa tertentu, utamanya pada masa hujan, para siswa yang masih belajar di ruangan darurat akan sangat terganggu mengikuti proses belajar mengajar, karena curahan air hujan akan masuk di ruang darurat, dan mengakibatkan terkendalanya kegiatan belajar mengajar, demikian saat ini masih sedang berlangsung proses kegiatan pembangunan kembali ruang-ruang kelas belajar.

Dalam proses pembangunan kali ini, bangunan ruang kelas  dibangun dari bahan kayu, mengingat resiko yang mungkin terjadi, mengingat daerah ini merupakan jalur rawan bencana gempa bumi, dimana kedatangan gempa belum dapat diprediksi dengan tepat kapan waktunya.

Para siswa melalui media ini berharap, kiranya pembangunan ruang belajar akan dapat selesai secepatnya agar kegiatan belajar mengajar dapat terselenggara dengan baik, dan berharap tidak mengalami guncangan gempa kembali, yang oleh mereka disebutkan sangat trauma akibat gempa tahun lalu.

Photo liputan



Tidak ada komentar: