"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Rabu, 10 Juni 2015

Bupati Taput Serahkan Bantuan Tanggap Darurat ke Desa Lumban Tongatonga Siborongborong

Rabu, 10 Juni 2015.  Bertempat di Gereja HKBP Lumban Tongatonga Siborongborong, Bupati Tapanuli Utara Drs.Nikson Nababan serahkan bantuan tanggap darurat bagi masyarakat desa Lumban Tongatonga Kecamatan Siborongborong yang mengalami gagal panen akibat bencana alam hujan es dan angin kencang. 

Jumlah bantuan yang diserahkankepada 57 Keluarga masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut berupa beras sebanyak 1.596 kg untuk 285 jiwa.  Selain itu Bupati Nikson Nababan juga menyerahkan 840 kg bantuan beras kepada 30 KK (150 jiwa) penduduk Desa Janji Nauli dan Sibulanbulan yang terkena dampak bencana alam banjir dan mengalami gagal panen, serta 39 kg bantuan beras untuk 7 jiwa masyarakat Desa Lobu Hole Kecamatan Siatas Barita yang juga mengalami dampak bencana yang sama.

Bupati Taput Drs.Nikson Nababan dalam sambutannya berpesan agar semua masyarakat yang terkena dampak bencana alam berupa hujan es, angin kencang dan banjir yang mengakibatkan gagal panen tersebut supaya tabah dan sabar menghadapinya. “Sebagai orang beriman kita harus kuat seraya menyerahkahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa, agar diberi kekuatan menghadapi cobaan ini, karena yakinlah dibalik peristiwa ini pasti ada hikmah maupun pesan yang hendak diisyaratkan kepada kita umatNya”, pesannya.

Bupati juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya yang terkena dampak bencana alam supaya instropeksi diri dan bercermin serta merenungkan arti kejadian tersebut.  “Mungkin kita lalai atau mengabaikan kelestarian alam sekitar, mengeksploitasi alam secara besar-besaran tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan ke depan, penebangan kayu tanpa penanaman kembali.  Sehingga semakin lama potensi timbulnya bencana alam seperti angin kencang, banjir atau puting beliung semakin besar”, ucapnya.   Pemkab Taput juga telah mengeluarkan regulasi tentang larangan penebangan kayu sembarangan agar daerah taput tidak gundul.  Untuk itu “saya mengajak semua masyarakat bonapasogit tercinta untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam sekitar melalui penanaman pohon kembali, membersihkan saluran-saluran air yang tersumbat dengan pola gotong royong”, ajaknya. 

Selanjutnya Bupati Taput mengatakan tak akan bosan untuk menghimbau masyarakat untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang semakin lama semakin terkikis oleh perkembangan jaman.   “Budaya gotong royong atau marsiadapari merupakan budaya luhur orang batak, yang harus kita jaga kelestariannya supaya tidak hilang ditelan waktu, karena harus kita akui melalui gotong royonglah kita mampu melaksanakan segala kegiatan termasuk pembangunan kesejahteraan masyarakat”, ujarnya. 

“Pemkab Taput sudah mencanangkan tahun 2015 sebagai Tahun Gotong Royong dengan tujuan agar masyarakat menjauhkan budaya HOTEL (Hosom, Elat, Late, Teal) serta menyadari makna dan esensi kebersamaan, termasuk dalam pencapaian pembangunan kesejahteraan masyarakat Taput, tanpa dukungan dan peran serta seluruh elemen masyarakat, Pemkab takkan mampu melaksanakan program pembangunan di daerah ini, untuk itu saya mengajak supaya kita bersinergi membangun Bonapasogit tercinta ini”, ajak Bupati lebih lanjut.

Penyerahan bantuan tanggap darurat juga dirangkai dengan pengenalan mesin pencacah kompos serta pakan ternak sekaligus sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang memanfaatkan bahan alam sekitar.   Kakan Ketahanan Pangan Taput Sofyan Simanjuntak mengatakan tujuan sosialisasi mesin pakan dan kompos serta pembuatan POC tersebut adalah mengajak masyakat untuk kreatif memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di alam sekitar seperti rumput sebagai pakan dan kompos, sehingga mengurangi biaya produksi dan menimbulkan keuntungan.  Disamping itu juga mengajak masyarakat untuk kembali ke pertanian organik dengan memanfaatkan bahan alami sebagai kompos dan juga POC. “Kita harus menyadari akibat penggunaan zat-zat kimia dalam budidaya pertanian kita, petani semakin ketergantungan terhadap zat kimia tersebut disamping juga merusak lahan pertanian serta meninggalkan residu bagi manusia,”jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan 1 set alat pembuatan POC kepada Kelompok Tani Wanita Jujur Desa Lumban Tongatonga serta bantuan uang untuk pembuatan alat mesin pencacah kompos dan pakan ternak. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Ir. Longgos Pandiangan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Jumaga Nainggolan, Kabag Pemerintahan Dharma Nababan, Camat Siborongborong, Sekcam Siatas Barita dan Camat Purbatua. 

Photo liputan :

Tidak ada komentar: