"Bersama Membangun dan Mewujudkan Bona Pasogit Tapanuli Utara yang Sejahtera";
Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan Dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata

Rabu, 23 Desember 2015

Bupati Taput Hadiri Peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015

Selasa, 22 Desember 2015. Bupati Taput Drs. Nikson Nababan dan Ibu, unsur Forkopimda Taput, Sekdakab Taput Edward Ramses Tampubolon, SE, jajaran SKPD Taput dan Ibu-ibu TP PKK se-Kab Taput hadir dalam peringatan Hari Ibu ke-87 yang diselenggarakan di Sopo Partungkoan Tarutung.


Di Indonesia, Hari Ibu pertama kali setelah Presiden Soekarno mendeklarasikan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini. Dan pastinya ada sejarah hingga dipilihnya tanggal 22 Desember tersebut untuk puncak peringatan hari Ibu di negara kita.

Peringatan ke-87 Hari Ibu tahun 2015 yang mengusung tema, ‘Mari Kita Wujudkan Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Kondusif Untuk Perlindungan Perempuan dan Anak" ini dimulai dengan pembacaan sejarah hari ibu oleh Ketua TP PKK Kab. Taput Ny. Satika Nikson Nababan.

"Pada 22-25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, sejumlah pejuang perempuan dari 12 kota di tanah Jawa dan Sumatera mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut, mereka menyatukan pikiran dan semangat untuk ikut berjuang merebut kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan di Nusantara ke depan." ungkap Ketua TP PKK Kab. Taput

"Dari upaya penyatuan cita-cita itu diputuskan beberapa poin penting. Salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia (Kowani).  Namun penetapan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember tidak diputuskan saat itu juga, melainkan pada 1938 atau tepatnya dalam Kongres Perempuan Indonesia III. Penetapan hari raya nasional itu diilhami perjuangan para pahlawan perempuan yang hidup di abad ke-19.  Diantaranya R.A. Kartini, Cut Nya Dien, M. Christina Tiahahu, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Rangkayo Rasuna Said , Nyai Achmad Dahlan, dan Cut Mutiah," lanjutnya.

Sementara itu Bupati Taput dalam sambutannya mengatakan "Kaum ibu sebenarnya memiliki peran yang lebih banyak dari laki-laki. Secara khusus di Taput persoalan yang kita hadapi mengenai perempuan dan anak dimulai dari keluarga dan lingkungan, tetangga dan saudara. Yang mengetahui sebenarnya perkembangan anak hingga menjadi punya nilai kekuatan mental dan spritual adalah ibu."

"Dengan moment hari ini mari kaum ibu bersama-sama meningkatkan SDM kita. Mulai dari keluarga kita, tetangga, organisasi, daerah dan kabupaten kita yang tentu akan berefek pada NKRI yang kita cinta ini," lanjutnya.

"Saya sangat berharap organisasi perempuan dapat mempererat tali silahturahmi, untuk membuat program-program bermutu dengan serius. Satukan persepsi yang dapat menunjang pembangunan Taput sesuai visi misi. Kita-lah yang tinggal disini dan kelak anak cucu kita yang akan tinggal didaerah ini. Kalau bukan kita yang melakukannya siapa lagi." harapnya

Bupati Taput juga menambahkan "Dalam hal lingkungan, para ibu dan perempuan yang hadir disini yakni sekitar seribu, kalau setiap orang menanam pohon yang memiliki nilai tambah dan dapat meningkatkan perekonomian dan dilakukan setiap tahunnya dapat dibayangkan berapa pohon yang akan tumbuh untuk menjaga lingkungan kita agar tetap asri dan menguntungkan. Dan ketika kita telah berada di luar daerah datang berkunjung kembali ketempat asal kita. Kita dapat dengan bangga mengatakan kepada anak kita bahwa pohon itu saya yang tanam."

Peringatan Hari Ibu Ke-87 ini dirangkai dengan pemberian hadiah kepada para pemenang berbagai lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya seperti lomba koor hymne dan mars Hari Ibu, Lomba penyuluhan dan lainnya.

Photo Liputan:

Tidak ada komentar: